Jawaban:

-Masih dominannya sistem ekonomi kolonial di Indonesia Masalah keadilan pemerataan ekonomi antara pusat dan daerah Keinginan kaum federalis mempertahankan aset ekonomi daerah Nasionalisasi perusahaan Belanda yang dipandang hanya menguntungkan pusat Keinginan amandemen pasal 33 UUD 1945 tentang eksploitasi kekayaan

Penjelasan:

*Tambahan

Dampak dan Akhir dari Pemberontakan PRRI

Aksi PRRI/Permesta dianggap sebagai bentuk pemberontakan oleh pemerintah pusat yang kemudian segera membentuk operasi penumpasan. Pemerintah membentuk operasi gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Perang RI (APRI) untuk menyelesaikan pemberontakan PRRI/Permesta.

Operasi penyelesaiaan diantaranya yaitu, Operasi Tegas yang dipimpin Letkol Kaharudin Nasution. Lalu Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel Ahmad Yani, Operasi Saptamarga yang dipimpin Jatikusumo dan Operasi Sadar yang dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.

Tentara APRI melakukan berbagai macam tindak kekerasan untuk menumpas gerakan PRRI. Ribuan orang ditangkap paksa akibat keterlibatan atau dicurigai sebagai simpatisan PRRI/Permesta. Gerakan ini menimbulkan berbagai dampak negatif diantaranya yaitu:

- Memakan korban jiwa hingga 22.174 jiwa, 4.360 luka, dan 8.072 orang tawanan

- Kondisi ekonomi terganggu dan muncul inflasi deflasi

- Terjadi perpecahan antara hubungan persaudaraan di daerah

- Kurangnya bahan makanan

- Pimpinan NKRI menyadari akan ancaman konflik perbedaan di berbagai wilayah

- Saat terjadi kerusuhan, sejumlah SMP, SMA, hingga universitas terpaksa ditutup sementara karena hampir semua dosen dan mahasiswa terlibat PRRI

Di tahun 1961 Presiden Sukarno memberi kesempatan pada anggota pemberontakan PRRI/Permesta untuk berdamai dan diberikan amnesti yang tertuang dalam Surat Keputusan Presiden No. 322 Tahun 1961

Semoga membantu