Penjelasan:

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, terjadi perluasan wilayah Islam dan banyak orang dari berbagai suku dan bahasa yang masuk Islam. Untuk memudahkan pengajaran Alquran dan menghindari perbedaan bacaan antar wilayah yang bisa terjadi, Utsman memerintahkan agar Alquran diambil dari bacaan yang dikenal sebagai bacaan Abu Bakar, kemudian ditulis dalam satu naskah standar dan disebarkan ke seluruh wilayah Islam.

Pembukuan Alquran dilakukan dengan hati-hati dan teliti oleh para sahabat yang ahli dalam bacaan Alquran, seperti Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Ka'ab. Setelah selesai dibukukan, empat buah naskah Alquran disebarkan ke empat pusat kekuasaan Islam, yaitu Mekah, Madinah, Kufah, dan Syam. Kemudian, dari pusat-pusat kekuasaan tersebut, naskah Alquran tersebut disebarkan lagi ke wilayah-wilayah yang lebih luas.

Distribusi Alquran pada masa Utsman bin Affan ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan akses bagi umat Islam untuk membaca Alquran dan memastikan bahwa Alquran yang dibaca di seluruh wilayah Islam sama persis dengan Alquran yang ada di Mekah dan Madinah. Hal ini juga membantu dalam menjaga kesatuan dan persatuan umat Islam di seluruh wilayah Islam. Selain itu, pembukuan dan pendistribusian Alquran juga menjadi salah satu bukti kemajuan peradaban Islam pada masa itu, dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.