Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, terjadi perluasan wilayah kekuasaan Islam yang signifikan. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan tentara semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Umar bin Khattab membagi tentara menjadi dua kelompok, yaitu tentara reguler dan tentara cadangan.

Tentara reguler adalah tentara yang dibayar gaji secara rutin dan bertugas secara tetap di medan perang. Sedangkan tentara cadangan adalah orang-orang yang memiliki keterampilan militer dan bersedia bergabung dalam pasukan ketika dibutuhkan. Mereka tidak dibayar gaji secara rutin, melainkan hanya diberikan upah sewaktu-waktu saat terlibat dalam pertempuran.

Dengan membagi tentara menjadi reguler dan cadangan, Umar bin Khattab dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan finansial untuk mempertahankan keamanan dan meluaskan wilayah kekuasaan Islam. Selain itu, dengan adanya tentara cadangan, Umar bin Khattab juga dapat mengantisipasi kekurangan pasukan jika terjadi perang besar atau bencana yang memerlukan bantuan militer.