Ayo, bacalah teks berikut dengan saksama! (Penerapan Sistem Taman Paksa

Berikut ini adalah pertanyaan dari f360471 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Ayo, bacalah teks berikut dengan saksama!(Penerapan Sistem Taman Paksa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda)

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Gubernur Van den Bosch memperkenalkan sistem taman paksa. Sistem tanan paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Sistem tanam paksa atau cultuurstelser adalah sebuah aturan yang mewajibkan setiap desa menyisihkan tanahnya untuk dilanami tanaman wajib. Tanaman wajib adalah tanaman perdagangan yang laku di dunia internasional, seperti kopi, teh, lada, kina, dan tembakau. Rakyat dipaksa untuk bekerja dan menanam tanaman wajib tanpa mendapat imbatan...

Tujuan sistem tanam paksa adalah memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu relatif singkat untuk mengisi kekosongan kas Belanda yang pada saat itu terkuras habis akibat perang. Ciri utama dari pelaksanaan sistem tanam paksa adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk pajak in natura, yaitu dalam bentuk hasil- hasil pertanian mereka. Ketentuan-ketentuan sistem tanam paksa, terdapat dalam staatsblad (lembaran negara) No. 22 tahun 1834.

Ketentuan-ketentuan tentang tanam paksa ternyata hanya tertulis di atas kertas saja. Dalam kenyataannya, pelaksanaan tanam paksa (cultuurstelsel) banyak terjadi penyimpangan karena berorientasi pada kepentingan imperialis.

Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.

Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!

1. Apa informasi penting yang kalian dapatkan dari teks di atas?
2. Apa yang kalian ketahui tentang sistem taman paksa?
3. Siapa yang menerapkan sistem taman paksa?
4. Mengapa diterapkan sistem taman paksa di Indonesia?
5. Carilah kosakata baru yang sebelumnya belum pernah kalian temui! Kemudian, carilah arti kosakata tersebut di KBBI!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Dari teks di atas, kita dapat mengetahui bahwa sistem taman paksa atau cultuurstelser adalah sebuah aturan yang diterapkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Sistem ini memaksa setiap desa untuk menyisihkan tanahnya untuk tanaman wajib seperti kopi, teh, dll. Tanaman wajib ini harus ditanam oleh rakyat dan hasilnya harus digunakan untuk membayar pajak in natura. Sistem taman paksa diterapkan untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin untuk mengisi kekosongan kas Belanda akibat perang.

2.Sistem taman paksa adalah sebuah aturan yang mewajibkan setiap desa menyisihkan tanahnya untuk dilanami tanaman wajib. Tanaman wajib adalah tanaman perdagangan yang laku di dunia internasional. Rakyat dipaksa untuk bekerja dan menanam tanaman wajib tanpa imbalan dan membayar pajak dalam bentuk pajak in natura.

3.Sistem taman paksa diterapkan oleh pemerintah Belanda pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Gubernur Van den Bosch memperkenalkan sistem ini pertama kali di Jawa dan kemudian dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa.

4.Sistem taman paksa diterapkan di Indonesia untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu relatif singkat untuk mengisi kekosongan kas Belanda yang pada saat itu terkuras habis akibat perang.

5.Kosakata baru yang belum pernah kita temui adalah:

•cultuurstelser

•in natura

•staatsblad

Arti kosakata tersebut di KBBI:

•cultuurstelser: sistem tanam paksa

•in natura: dalam bentuk bahan asli

•staatsblad: lembaran negara.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Moretti dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 12 May 23