Penjelasan:

Kerajaan Mataram Hindu dan Kerajaan Sriwijaya memiliki perbedaan dalam hal pengaruh dan orientasi kebudayaan mereka. Kerajaan Mataram Hindu terletak di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pengaruh budaya Hindu dan Buddha di Indonesia, sementara Kerajaan Sriwijaya terletak di pulau Sumatera dan memiliki pengaruh budaya Melayu yang lebih kuat.

Selama masa pemerintahan Mataram Hindu, raja-raja mereka membangun banyak kuil, candi, dan struktur monumental lainnya yang megah dan indah, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sewu. Ini terjadi karena pemerintahannya didukung oleh kelompok-kelompok agama yang kuat dan kaya yang memprakarsai pembangunan kuil dan struktur religius untuk memperkuat kekuasaan mereka dan menunjukkan keagungan agama mereka. Selain itu, Mataram Hindu juga memiliki hubungan dengan kekaisaran India, yang mempengaruhi kebudayaan mereka dan membantu dalam pembangunan struktur besar yang monumental.

Sementara itu, Kerajaan Sriwijaya, yang berada di jalur perdagangan yang strategis di Asia Tenggara, lebih fokus pada perdagangan dan kekuatan militer. Oleh karena itu, pengaruh budaya mereka lebih banyak terlihat pada barang-barang dagangan, seperti keramik dan barang-barang logam, daripada pada struktur monumen dan kebudayaan besar. Selain itu, sumber sejarah tentang Kerajaan Sriwijaya kurang terdokumentasi, sehingga sulit untuk mengetahui seberapa besar kebudayaan mereka pada waktu itu.

Dalam ringkasan, Kerajaan Mataram Hindu meninggalkan kebudayaan yang besar dan monumental karena pengaruh Hindu-Buddha yang kuat dan pembangunan ini didukung oleh kelompok agama yang kaya dan kuat. Sedangkan Kerajaan Sriwijaya lebih fokus pada perdagangan dan kekuatan militer, dan pengaruh kebudayaannya terlihat pada barang-barang dagangan mereka, bukan pada struktur monumen dan kebudayaan besar