Jawaban:

Dalam dunia pewayangan, khususnya di wilayah Jawa maka tak asing kita mendengar tokoh empat sekawan Panakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.

Mereka semua adalah Wulucumbu atau pengikut dari para satria utama yang berada dalam jalan dharma. Mereka bertugas untuk menghibur tuannya ketika sedang susah dan memberi nasihat ketika tuannya sedang membutuhkan.

Panakawan berasal dari kata Pana (paham) dan Kawan (teman). Hal ini menunjukkan bahwa Panakawan bukanlah sekadar abdi biasa, namun abdi yang dapat memahami keadaan tuannya dan selalu setia mendampingi tuannya.

Penjelasan:

Tokoh Panakawan yang pertama adalah Semar Panakawan yang paling tua dan bapak dari Gareng, Petruk, dan Bagong. Semar merupakan perwujudan dari Sang Hyang Ismaya yang turun ke dunia, maka tak jarang Semar disebut "Dewa Mangejawantah".

Semar adalah pribadi yang bijaksana dan sering memberi petuah luhur kepada para tuannya, walaupun itu semua ditutupi dengan perwujudannya yang 'Samar' dan tidak jelas:

Laki-laki namun memiliki payudara seperti perempuan, selalu tersenyum namun matanya terlihat seperti orang yang sedih, sudah tua namun terkadang bertingkah seperti anak-anak.

Hal ini menunjukkan, walaupun di balik jasadnya yang buruk rupa terdapat sebuah pribadi yang bijaksana lagi berwibawa. Bahkan, para Dewa pun segan kepada Semar termasuk Sang Hyang Guru sendiri, itu karena Semar adalah perwujudan dari Sang Hyang Ismaya kakak Bathara Guru.

Semar menunjukkan seorang pribadi yang bersahaja dan tidak menunjukkan kelebihannya. Bagaikan pepatah, "Padi semakin berisi semakin merunduk".