Jawaban:

Maksud dari adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah adalah bahwa Kerajaan Sriwijaya pada masa itu merupakan kekuatan maritim yang kuat di wilayah Nusantara. Kerajaan ini terus melakukan ekspansi wilayah ke arah barat dan timur laut, termasuk ke wilayah yang menjadi kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.

Tekanan ini bisa diartikan sebagai ancaman bagi Kerajaan Tarumanegara karena Kerajaan Sriwijaya memiliki kekuatan militer yang cukup besar dan dapat mengancam keberadaan Kerajaan Tarumanegara. Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kekuatan ekonomi yang kuat melalui kegiatan perdagangan di Selat Malaka, yang dapat mengurangi pengaruh perdagangan Kerajaan Tarumanegara.

Faktor keruntuhan Kerajaan Tarumanegara sendiri dikaitkan dengan beberapa hal, antara lain:

Konflik Internal: Kerajaan Tarumanegara mengalami konflik internal antara penguasa dan kelompok elit yang dapat memicu kekacauan dan merusak stabilitas politik.

Ancaman Eksternal: Ancaman eksternal dari Kerajaan Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan lain dapat mengancam keberadaan Kerajaan Tarumanegara.

Ketergantungan pada Sumber Daya Alam: Ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat mengancam keberlanjutan pembangunan ekonomi dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.

Pelemahan Kekuasaan: Pelemahan kekuasaan penguasa dan keruntuhan sistem pemerintahan dapat membuat Kerajaan Tarumanegara rentan terhadap serangan dari luar.

Perkembangan Agama: Perkembangan agama Islam di wilayah Nusantara pada saat itu juga dapat mempengaruhi kekuatan politik dan keberlangsungan Kerajaan Tarumanegara, terutama karena kebijakan pemerintahan dalam menghadapi perkembangan agama tersebut.

Demikianlah faktor-faktor yang dikaitkan dengan keruntuhan Kerajaan Tarumanegara. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan sebuah kerajaan tidak hanya bergantung pada kekuatan militer dan ekonomi, tetapi juga faktor internal dan eksternal lainnya.