Jawaban:

Muhammad Darwisy adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin Pondok Pesantren Darussalam di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 1955, Muhammad Darwisy melakukan perjalanan haji ke Mekah, di mana ia berkesempatan untuk belajar langsung ajaran Islam dari para ulama di sana. Selama perjalanan tersebut, Muhammad Darwisy mengalami pembaharuan pemahaman ajaran Islam yang cukup signifikan.

• Pertama, Muhammad Darwisy menyadari pentingnya keberagaman dalam ajaran Islam. Selama bertemu dengan ulama di Mekah, ia menyadari bahwa terdapat banyak perbedaan pendapat di antara mereka dalam hal memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ajaran Islam tidaklah monolitik, melainkan mengakomodasi banyak variasi dalam pemahaman dan praktik.

• Kedua, Muhammad Darwisy juga menyadari pentingnya kesederhanaan dan keterbukaan dalam beragama. Selama di Mekah, ia melihat bagaimana umat Islam dari berbagai negara dan latar belakang sosial dapat bersatu dalam ibadah haji dan tidak terkotak-kotak oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini mengajarkannya pentingnya mengedepankan akhlak yang baik dan menghindari fanatisme dalam beragama.

• Ketiga, Muhammad Darwisy juga belajar mengenai pentingnya membumikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyadari bahwa Islam tidak hanya tentang ritual ibadah, melainkan juga mengajarkan prinsip-prinsip etika dan moral yang harus diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

• Pembaharuan pemahaman ajaran Islam yang dialami oleh Muhammad Darwisy selama perjalanan haji dan belajar di Mekah ini sangat penting dalam konteks perkembangan Islam di Indonesia. Ia berhasil membawa pengaruh-pengaruh tersebut ke dalam pondok pesantren yang dipimpinnya dan juga memperjuangkan pentingnya keberagaman dan toleransi dalam Islam di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.

Penjelasan:

semoga bermanfaat