Jawaban:

Pada masa pergerakan nasional masa radikal, Belanda membuang para tokoh pergerakan ke daerah lain sebagai bentuk tindakan represif dan intimidasi terhadap pergerakan nasional di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya Belanda untuk meredam semangat perlawanan dan menghentikan pergerakan nasional di Indonesia.

Contoh dari tindakan tersebut adalah pembuangan tokoh-tokoh pergerakan seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan para tokoh lainnya ke daerah lain di Indonesia atau ke luar negeri seperti Boven-Digoel, Flores, dan Bengkulu. Tujuan dari pembuangan tersebut adalah untuk menjauhkan para tokoh pergerakan dari tempat-tempat di mana mereka bisa mempengaruhi dan menggerakkan rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Meskipun demikian, tindakan Belanda tersebut tidak berhasil menghentikan semangat pergerakan nasional di Indonesia. Bahkan, tindakan represif tersebut justru semakin memperkuat semangat perlawanan dan perjuangan kemerdekaan di kalangan rakyat dan para tokoh pergerakan.