Jawaban:

Menurut pandangan Ahlussunnah Wal Jamaah, takdir adalah ketentuan dan rencana Allah yang sudah ditentukan sejak dalam kandungan. Manusia tidak memiliki kendali atas takdir, karena takdir adalah prerogatif Allah saja. Namun, manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan dan mempengaruhi hasil hidup mereka.

Ahlussunnah Wal Jamaah berpendapat bahwa takdir dan kebebasan manusia tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi. Mereka menekankan bahwa manusia harus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup mereka, tetapi harus menerima apa yang telah ditentukan Allah. Mereka juga menekankan bahwa takdir tidak bertentangan dengan adilnya Allah, karena Allah adalah Tuhan yang adil dan bijaksana.

Secara keseluruhan, pendapat Ahlussunnah Wal Jamaah tentang takdir adalah bahwa takdir adalah prerogatif Allah dan bahwa manusia harus mempercayai dan menerima takdir, tetapi juga berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup mereka.