Jawaban:

Hubungannya, Panca Maha Bhuta dilahirkan dari Panca Tan Matra, dimana:

Akasa lahir atas dasar Sabda Tan Matra.

Bayu lahir atas dasar Sparsa Tan Matra.

Teja lahir atas dasar Rupa Tan Matra.

Apah lahir atas dasar Rasa Tan Matra.

Pertiwi lahir atas dasar Gandha Tan Matra.

Pembahasan:

Panca Tan Matra berarti lima unsur benih / lima unsur alam / lima unsur halus. Seperti artinya, Panca Tan Matra terdiri atas lima unsur, yaitu:

Sabda Tan Matra, yang berarti unsur benih suara.

Sparsa Tan Matra, yang berarti unsur benih sentuhan.

Rupa Tan Matra, yang berarti unsur benih penglihatan.

Rasa Tan Matra, yang berarti unsur benih perasa.

Gandha Tan Matra, yang berarti unsur benih penciuman.

Nah, Panca Tan Matra ini mengalami perkembangan menjadi Panca Maha Bhuta yaitu lima unsur besar. Kelima unsur itu adalah:

Akasa, yang berarti unsur ruang (either).

Bayu, yang berarti unsur angin (wind).

Teja, yang berarti unsur cahaya/panas (agni).

Apah, yang berarti unsur air (water).

Pertiwi, yang berarti unsur bumi/tanah (geo).

Masing-masing Panca Maha Bhuta saling mempengaruhi seperti yang tercantum pada salah satu ayat Kitab Upanisad berikut:

Dari situIah Brahman, yang merupakan Diri, menghasiIkan akasa. Dari akasa muncuI bayu. Dari bayu lahirIah teja. Dari teja tercipta apah. Dari apah muncuI pertiwi. Dari pertiwi Iahir tumbuhan. Dari tumbuhan itu dihasiIkan makanan. Dari makanan Iahir manusia. Manusia itu adaIah produk dari esensi makanan. (Taittirya Upanisad: II.1.1)