Jawaban:

Sebelum adanya aksara, masyarakat hidup dengan cara yang berbeda dari sekarang. Mereka menggunakan simbol-simbol seperti tanda tangan, tanda-tanda pada batu atau tanah, atau hewan yang digunakan sebagai alat komunikasi. Tanda tangan digunakan sebagai tanda pengenal diri dan juga digunakan dalam perdagangan barang. Tanda-tanda pada batu atau tanah digunakan untuk menandai batas tanah, atau digunakan sebagai tanda peringatan. Hewan juga digunakan sebagai alat komunikasi, seperti menggunakan tanda-tanda yangditinggalkan oleh hewan sebagai petunjuk arah atau sebagai tanda peringatan.

Masyarakat juga hidup di kelompok yang lebih kecil dan berinteraksi langsung dengan lingkungan alam. Mereka hidup dalam komunitas yang terdiri dari keluarga dan kerabat dekat, dan saling berbagi sumber daya dan pengetahuan. Mereka juga lebih bergantung pada perdagangan lokal dan barter daripada menggunakan uang. Barter digunakan sebagai cara untuk memperoleh barang yang diperlukan tanpa menggunakan uang.

Mereka juga lebih bergantung pada kemampuan untuk berburu, mengumpulkan, dan menanam untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mereka juga memiliki pengetahuan yang luas tentang tanaman dan hewan yang dapat digunakan untuk pengobatan. Mereka juga hidup dalam keseimbangan dengan lingkungan sekitar, menghormati dan menghormati keberadaan makhluk hidup lainnya.

Namun, tanpa aksara, masyarakat tidak memiliki cara untuk menyimpan dan mentransmisikan informasi secara lisan atau tertulis. Ini menyebabkan keterbatasan dalam pembelajaran dan penyebaran pengetahuan dari generasi ke generasi. Aksara memungkinkan masyarakat untuk mencatat dan mentransmisikan informasi dengan lebih efisien, yang membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.