Jawaban:

Semoga membantu :)

Penjelasan:

Sistem ketatanegaraan Mataran di Jawa berkembang pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Sistem ini disebut juga sebagai Sistem Pemerintahan Raja Berdaulat. Sistem ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan sistem pemerintahan lainnya, yaitu adanya raja berdaulat yang dianggap memiliki kekuasaan tertinggi dalam kerajaan. Raja juga memiliki bawahan seperti para patih dan bupati yang membantunya menjalankan pemerintahan. Selain itu, sistem Mataran juga menekankan pentingnya adat istiadat dan hukum yang diatur oleh undang-undang. Pada sistem ini juga terdapat sistem pembagian wilayah administratif dan pengaturan keuangan yang cukup kompleks. Sistem ketatanegaraan Mataran dianggap berhasil dalam mempertahankan kekuasaan Kerajaan Majapahit selama bertahun-tahun.

Sementara itu, Ketatanegaraan Negara di Bali merupakan sistem pemerintahan tradisional yang berkembang di Bali. Sistem ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu adanya sistem tri hita karana yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia. Dalam sistem ini, raja dianggap sebagai pemimpin spiritual yang dianggap memiliki hubungan yang erat dengan Dewa. Selain itu, sistem pemerintahan di Bali juga terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Sistem administrasi ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang bertanggung jawab atas pemerintahan di wilayahnya. Adat istiadat dan tradisi juga menjadi bagian yang penting dalam sistem pemerintahan Bali, di mana setiap upacara adat harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. Meskipun telah mengalami berbagai perubahan, namun sistem ketatanegaraan Negara di Bali tetap menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.