jelaskan latar belakang, perkembangan, dan keruntuhan berikut ini :1 .

Berikut ini adalah pertanyaan dari hyyvanessa51 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan latar belakang, perkembangan, dan keruntuhan berikut ini :1 . lahirnya perang Diponegoro
2 . lahirnya sistem tanam paksa​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Perang Diponegoro yang berlangsung antara 1825-1830 termasuk salah satu perlawanan besar yang harus dihadapi Belanda semasa pendudukannya di Indonesia.

Pasalnya, pertempuran yang bermula di Yogyakarta ini meluas ke banyak daerah di Jawa hingga sering disebut sebagai Perang Jawa.

Perlawanan Diponegoro terhadap Belanda berkobar setelah Belanda menanam patok-patok jalan di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro.

Namun sebelum insiden tersebut, Belanda juga telah melakukan serangkaian aksi yang memicu kemarahan Pangeran Diponegoro.

Perang Diponegoro berakhir setelah lima tahun, dengan dampak yang sangat serius bagi Indonesia.

Latar belakang Perang Diponegoro

Memasuki abad ke-19, keadaan di Surakarta dan Yogyakarta semakin memprihatinkan karena intervensi Belanda terhadap pemerintah lokal sering kali memperburuk perselisihan yang ada di lingkungan kerajaan.

Campur tangan pihak kolonial juga membawa pergeseran adat dan budaya keraton yang tidak sesuai dengan budaya nusantara.

Selain itu, dominasi Belanda telah membuat rakyat menderita karena dijadikan sebagai objek pemerasan.

Pasalnya, para petani tidak dapat mengembangkan hidupnya karena harus menjadi tenaga kerja paksa.

Beban mereka pun semakin berat karena diwajibkan untuk membayar berbagai macam pajak. Melihat penderitaan rakyat akibat kekejaman Belanda, Pangeran Diponegoro tidak mau tinggal diam.

2.Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel pada masa kepemimpinan Johannes Van Den Bosch.

Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat melaksanakan proyek penanaman tanaman ekspor di bawah paksaan pemerintah Kolonial Belanda.

Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa.

Di Sumatera Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menyerahkan hasilnya kepada pemerintah kolonial.

Sistem yang serupa juga diterapkan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang.

Latar belakang sistem tanam paksa

Sistem tanam paksa oleh pemerintah kolonial Belanda dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa berikut:

Belanda menghabiskan biaya yang besar karena terlibat dalam peperangan di masa kejayaan Napoleon Bonaparte di Eropa.

Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun 1830.

Belanda menghabiskan biaya hingga sekitar 20 juta gulden untuk menghadapi perang Diponegoro. Perang Diponegoro adalah perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda.

Kas Negara Belanda kosong dan utang yang ditanggung Belanda cukup banyak

Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak mencukupi

Kegagalan upaya mempraktikkan gagasan liberal dalam mengeksploitasi tanah jajahan agar memberikan keuntungan yang besar bagi Belanda.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh saantiii0605 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 26 Nov 22