Penjelasan:

Pada 1980-an, Filipina mengalami kondisi ekonomi yang memburuk, yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Krisis minyak global pada 1970-an yang menyebabkan inflasi tinggi dan merosotnya nilai tukar peso Filipina terhadap dolar AS.

2. Kebijakan ekonomi yang salah arah dan korupsi yang meluas di bawah kepemimpinan Presiden Ferdinand Marcos. Pemerintah melakukan pengeluaran yang berlebihan dan meminjam uang dari luar negeri untuk proyek-proyek infrastruktur yang mahal dan tidak efektif, sehingga menyebabkan defisit anggaran dan utang yang tinggi.

3. Pertumbuhan ekonomi yang lambat dan kurangnya peluang kerja yang membuat tingkat pengangguran meningkat. Banyak warga Filipina terpaksa bekerja di luar negeri untuk mengirimkan uang ke keluarga mereka di Filipina.

Kondisi ekonomi yang memburuk ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu gerakan people power di Filipina. Rakyat merasa kecewa dengan pemerintahan Marcos yang korup dan tidak mampu memperbaiki kondisi ekonomi yang buruk, sehingga mereka turun ke jalan untuk menuntut perubahan dan memprotes hasil pemilihan presiden yang curang. Akhirnya, gerakan people power berhasil memaksa Marcos untuk mengundurkan diri pada tahun 1986 dan membawa perubahan politik dan ekonomi yang signifikan di Filipina.