Jelaskan proses pembantaian para jendral

Berikut ini adalah pertanyaan dari aswarabdullah00 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan proses pembantaian para jendral

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani terbunuh oleh senapan PKI pada 1 Oktober 1965 dini hari di kediamannya, di Menteng, Jakarta Pusat.

Sosok jenderal yang lahir pada 19 Juni 1922 di Purworejo, Jawa Tengah ini, meninggal pada usia ke-43 tahun.

Menurut keterangan seorang pemandu Museum Jenderal Ahmad Yani, Sersan Mayor Wawan Sutrisno, pasukan PKI masuk ke rumah Jenderal Ahmad Yani lewat pintu belakang. Mereka lantas mengepung rumahnya dan membunuh sang jenderal.

Mayjen MT Haryono

Mayjen MT Haryono beberapa kali ditembaki peluru oleh rombongan penculik di kediamannya, saat mencoba melakukan perlawanan.

Haryono pun ambruk dan diseret naik ke atas truk rombongan penculik. Ia diduga sudah dalam keadaan tidak bernyawa ketika dibawa ke Lubang Buaya.

Mayjen S. Parman

Mayjen S. Parman diculik pada sekira pukul 4.00 WIB, ia terkecoh dengan penampilan rombongan penculik yang mengenakan seragam Cakrabirawa.

Berbeda dengan para jenderal sebelumnya, penculikan di rumah Parman berjalan sangat lancar karena tidak ada perlawanan yang dilakukan oleh perwira tersebut.

Brigjen D.I. Panjaitan

Diculik pada 1 Oktober 1965 waktu subuh, Brigjen D.I. Panjaitan mengira bahwa pasukan yang mengepung rumahnya tersebut ditugaskan untuk menjemput dirinya agar bertemu Soekarno.

Panjaitan pun bersiap dengan rapi dan resmi, lengkap dengan topi layaknya akan menghadiri sebuah upacara. Namun, tak lama berselang, pasukan tersebut menembaki barang-barang di rumah Panjaitan.

Sang jenderal yang saat itu berada di lantai 2, mencegah para penjaga rumahnya untuk melakukan perlawanan, dan memilih turun dan menemui pasukan tersebut sendiri.

Sempat melakukan perlawanan, jenderal asal Tapanuli tersebut ditembak di halaman rumahnya dan langsung dibawa pergi.

Brigjen Sutoyo Siswodiharjo

Seperti penculikan jenderal sebelumnya, kediaman Sutoyo didatangi oleh rombongan penculik pada 1 Oktober 1965 pagi. Rombongan tersebut melarang siapapun untuk melintasi jalan di sekitar rumah sang jenderal.

Pasukan juga membuat hansip yang saat itu tengah berjaga tidak berdaya.

Berdalih ditugasi untuk membawa Sutoyo bertemu Soekarno, sang jenderal akhirnya diangkut ke truk dengan keadaan tangan terikat dan mata tertutup.

Sang jenderal kemudian ditembak di sebuah rumah dekat Lubang Buaya pada sekira pukul 7.00 WIB.

Lettu Pierre Andreas Tendean

Tendean sebenarnya bukanlah salah satu target penculikan, namun pada 1 Oktober 1965, ia tengah berada di rumah Jenderal A.H. Nasution, yang merupakan target sebenarnya.

Tendean yang saat itu ditanya oleh pasukan penculik yang sedang mencari Jenderal A.H. Nasution, mengakui dirinya sebagai sang Jenderal.

Tendean pun dibawa dan terbunuh di Lubang Buaya oleh pasukan penculik, sementara A.H Nasution berhasil selamat dari peristiwa penculikan ini.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh farahaudya03 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 30 Oct 22