Berikut ini adalah pertanyaan dari faaezy3 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Maimonides (1138-1204), seorang filsuf dan ahli teologi Yahudi, mengembangkan sebuah metode untuk membuktikan sebuah teori yang terdapat dalam karyanya, The Guide of The Perplexed. Metode tersebut disebut dengan metode negasi atau "via negativa".
Dalam metode ini, Maimonides menyatakan teori atau konsep yang ingin dibuktikan, kemudian dia mencari dan menyebutkan semua kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin dapat menjelaskan fenomena yang sama. Setelah itu, Maimonides menyangkal satu persatu kemungkinan tersebut dengan membuktikan bahwa kemungkinan tersebut tidak dapat diterima atau tidak masuk akal.
Dengan demikian, Maimonides membuktikan teori atau konsep tersebut dengan cara menghilangkan kemungkinan-kemungkinan lain sehingga yang tersisa adalah teori atau konsep yang ia kemukakan.
Perbedaan metode ini dengan metode penalaran deduktif, yaitu metode yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan, adalah bahwa dalam metode negasi, pembuktian dilakukan dengan cara mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak dapat diterima, sementara dalam penalaran deduktif, pembuktian dilakukan dengan cara mengikuti suatu rangkaian logis dari premis-premis yang diterima ke kesimpulan yang diperoleh.
Dalam hal persamaan, keduanya merupakan tokoh-tokoh penting dalam sejarah pemikiran Islam dan Yahudi, dan keduanya memiliki sumbangan penting dalam bidang filsafat dan teologi.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Timmithy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 03 Jul 23