Berikut ini adalah pertanyaan dari yowanaliansyah420 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Masa pandemi Covid-19 yang sulit diprediksikan tentang keberakhirannya, tanpa tersadari banyak menimbulkan perubahan dalam kehidupan. Termasuk dalam kehidupan dunia pendidikan tanah air. Bisa dipastikan di tengah kebijakan pemerintah terkait jaga jarak sosial, maka proses pembelajaran daring merupakan suatu langkah maju yang tidak bisa terhindari. Semua itu, tentu demi terus keberlangsungan suatu proses belajar dan mengajar di negeri ini. Sejak Maret 2020 untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19, aktivitas pembelajaran daring diberlakukan dan menimbulkan banyak polemik. Di lapangan ditemui berbagai masalah seperti mahalnya biaya kuota internet, kegiatan belajar mengajar digelar secara terpisah melalui berbagai aplikasi, hingga minimnya kemampuan orangtua untuk bekerja sama dalam pendampingan pembelajaran. Di kota besar, proses mengadaptasi sesuatu yang baru tidak memerlukan waktu yang lama karena para pendidiknya sudah terbiasa juga dengan belajar hal yang baru secara mandiri . Tapi, proses ini tidak bisa terjadi pada semua sekolah karena pada kenyataannya kapasitas sekolah itu beragam dan tingkat maturity dalam mengadopsi teknologi pun beragam. Jadi, dalam kondisi pandemi ini sebetulnya fenomena yang kita lihat bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kesenjangan. Lihatlah, ada anakanak yang bisa mendapatkan akses dengan mudah tanpa ada sekolah pun bisa digantikan oleh teknologi atau sumber belajar yang ada di sekolah. Tetapi di lain tempat ada juga anak-anak yang sama sekali tidak bisa mendapatkan akses itu. Sebelum negeri ini terkena dampak wabah COVID-19, kondisi peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia berdasarkan survei 2018 berada di urutan bawah. PISA sendiri merupakan metode penilaian internasional yang menjadi indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Jadi adanya gangguan wabah Corona perlu upaya yang lebih untuk memperluas jangkauan pemerataan pendidikan di Tanah Air. Termasuk pemerataan kualitas SDM guru, pembiayaan operasional sekolah, dan mengembangkan local wisdom. Lebih dari itu, kurikulum pendidikan harus bisa menjadi rujukan pedagogik, yang mudah diimplementasikan oleh para guru baik yang di perkotaan hingga pelosok desa. Sehingga negeri ini bisa mengejar ketertinggalan peringkat di PISA. Analisislah permasalahan pada kasus tersebut!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
- Akses dan biaya internet: Mahalnya biaya kuota internet menjadi hambatan bagi sebagian siswa dan orang tua untuk mengikuti pembelajaran daring. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam akses pendidikan.
- Ketersediaan teknologi dan kesiapan sekolah: Sekolah-sekolah dengan tingkat kematangan yang berbeda dalam mengadopsi teknologi menghadapi tantangan dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan efektif. Beberapa sekolah mungkin tidak memiliki infrastruktur atau pelatihan yang cukup untuk menerapkan pembelajaran daring.
- Peran orang tua: Minimnya kemampuan orang tua untuk mendampingi anak-anak dalam pembelajaran daring menjadi masalah serius. Banyak orang tua yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan teknologi yang cukup untuk membantu anak-anak mereka dalam proses belajar.
- Kesenjangan sosial dan pendidikan: Pandemi COVID-19 telah mengungkap kesenjangan yang ada dalam sistem pendidikan. Ada anak-anak yang mampu mengakses teknologi dan sumber daya belajar tanpa kesulitan, sementara ada juga yang tidak memiliki akses yang sama. Hal ini memperdalam kesenjangan pendidikan di antara siswa-siswa.
- Kualitas SDM guru dan kurikulum: PISA menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat bawah dalam hal kompetensi siswa. Untuk meningkatkan peringkat tersebut, perlu ditingkatkan kualitas SDM guru dan pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan dengan mudah oleh guru di semua wilayah, termasuk pedesaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, upaya perlu dilakukan untuk memperluas akses pendidikan, memastikan ketersediaan infrastruktur dan pelatihan teknologi di semua sekolah, serta melibatkan orang tua dalam pendampingan pembelajaran. Pemerintah juga perlu fokus pada pemerataan kualitas SDM guru, pembiayaan operasional sekolah, dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Abee09 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 22 Aug 23