Jawaban:

Jawaban yang benar adalah pada 28 Oktober 1945 Gubernur Sulawesi yang menegakan kedaulatan Indonesia di Sulawesi secara bertahap dinilai terlalu berhati-hati oleh para pemuda. Para pemuda mengambil tindakan radikal seperti merebut dan mengambil alih tempat-tempat penting.

Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan, rakyat Indonesia melakukan tindakan-tindakan yang dapat menegakan kedaulatan Indonesia di wilayah masing-masing. Tindakan-tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan heroik atau kepahlawanan. Tindakan tersebut dilakukan di seluruh Provinsi Indonesia, salah satunya di Kota Makassar yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi pada masa itu.

Pemerintah Republik Indonesia di Sulawesi berada di bawah pimpinan Dr. Sam Ratulangi, sebagai gubernur Sulawesi. Pemerintahan Provinsi Sulawesi berpusat di Makassar. Gubernur Sulawesi berusaha menegakkan kedaulatan Indonesia di wilayah itu secara bertahap. Tindakan gubernur itu dinilai terlalu hati-hati oleh para pemuda. Tanpa mengurangi wibawa pemerintah, para pemuda mengambil tindakan.

Para pemuda mulai menyusun kekuatan untuk menguasai tempat-tempat penting, seperti studio radio dan markas polisi. Mereka terdiri atas kelompok Bo-ei Taishin (barisan berani mati), Kaigun (Angkatan Laut), Heiho (Tentara Pembantu), dan pelajar setingkat SMP. Pada tangga 28 Oktober 1945, mereka berhasil mengambil alih dan menduduki tempat-tempat penting.

Jadi, peristiwa heroik di Makassar yaitu pada 28 Oktober 1945 Gubernur Sulawesi yang menegakan kedaulatan Indonesia di Sulawesi secara bertahap dinilai terlalu berhati-hati oleh para pemuda. Para pemuda mengambil tindakan radikal seperti merebut dan mengambil alih tempat-tempat penting.