Kondisi internal Kesultanan Gowa/Makassar saat bangsa-bangsa Eropa datang dapat dipahami dengan melihat konteks sejarah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa poin yang relevan terkait kondisi internal Kesultanan Gowa/Makassar saat kedatangan bangsa Eropa:

1. Kekuasaan dan Ekspansi Kesultanan: Pada periode sebelum kedatangan bangsa Eropa, Kesultanan Gowa/Makassar merupakan kekuatan maritim yang dominan di wilayah Sulawesi Selatan, dengan pengaruhnya yang meluas ke wilayah lain di Indonesia Timur. Kesultanan ini memiliki angkatan laut yang kuat dan melakukan ekspansi wilayah serta menjalin hubungan dagang dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

2. Persaingan dengan Kesultanan Makassar: Terdapat persaingan internal antara Kesultanan Gowa dan Kesultanan Tallo (cabang dari Kesultanan Makassar) dalam upaya memperluas kekuasaan. Persaingan ini sering kali melibatkan konflik dan peperangan antara kedua kesultanan.

3. Ketegangan Politik dalam Kesultanan: Kesultanan Gowa/Makassar mengalami ketegangan politik dan perselisihan internal di antara para penguasanya. Kondisi ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi stabilitas internal dan kekuatan kesultanan saat menghadapi penetrasi bangsa Eropa.

4. Pengaruh Islam: Kesultanan Gowa/Makassar menganut agama Islam dan memiliki sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Agama Islam memberikan landasan ideologis dan sosial dalam tatanan masyarakat kesultanan, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan dengan bangsa Eropa yang datang dengan motif perdagangan dan misi Kristen.

Ketika bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda, datang ke wilayah ini pada abad ke-16, mereka melihat peluang ekonomi dan geopolitik yang signifikan. Kedatangan mereka memicu kontak yang intens dengan Kesultanan Gowa/Makassar, yang pada awalnya lebih bersifat perdagangan dan diplomasi. Namun, persaingan dan konflik muncul seiring dengan perluasan kekuasaan kolonial Belanda di wilayah ini.

Secara keseluruhan, kondisi internal Kesultanan Gowa/Makassar saat kedatangan bangsa Eropa dapat mencakup persaingan internal, ketegangan politik, stabilitas pemerintahan, pengaruh agama Islam, serta kemampuan maritim dan ekonomi kesultanan. Faktor-faktor ini akan memainkan peran penting dalam interaksi dan dinamika antara Kesultanan Gowa/Makassar dengan bangsa-bangsa Eropa yang datang ke wilayah tersebut.