Jawaban:

Buku ini merupakan hasil kajian dan penulisan sejarah yang dilakukan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi Islam (STAIN, IAIN, UIN), tenaga ahli serta sejarahwan di berbagai kota dan daerah. Merujuk pada data yang dijadikan sebagai sumber, Indonesia memiliki ratusan kerajaan Islam dan sebagian besarnya belum dituliskan sejarahnya. Hal ini menjadi penting untuk di bahas dan di jadikan sebuah penulisan, dengan di lakukannya penulisan ini, membuktikan bahwa Islam memiliki peran penting dalam proses pembentukan Indonesia menjadi suatu bangsa.

Kerajaan Hitu terletak di sebelah utara pulau Ambon, sering juga disebut Tanah Hitu. Penduduk tanah Hitu mayoritas adalah para pendatang dari berbagai pulau, sehingga masyarakat asli daerah tersebut dapat menyesuaikan diri dengan para pendatang. Mulanya masyarakat Hitu menganut kepercayaan “animisme” dan “dinamisme” hingga kepercayaan ini sangat kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat sebelum Islam datang. Ketika Islam masuk ke Tanah Hitu melalui jalur perdagangan yang mana Hitu memang di kenal sebagai daerah pelabuhan dagang. Tanah Hitu memiliki hasil rempah-rempah yang melimpah, kerap kali menimbulkan peperangan besar dikawasan Maluku hingga menimbulkan perbedaan antara Islam dan Kristen. Hal ini di karenakan, Belanda yang melakukan pengucilan agar supaya orang-orang Maluku menjadi terpecah belah.

Jadi, buku ini membicarakan tentang Sejarah Sosial Kerajaan Tanah Hitu Ambon, yang mana di dalamnya membahas tentang sejarah Tanah Hitu, konflik yang terjadi di Tanah Hitu, membahas secara spesifik ; tentang pra Islam, kedatangan Islam, dan proses Islamisasi di Tanah Hitu, serta peninggalan-peninggalan sejarah kebudayaan Tanah Hitu. Perlu diketahui, buku ini memberikan informasi penting tentang reaksi kesultanan terhadap kolonialisme. [CA].