Perubahan sistem pemerintahan dari militeristik menjadi monarchi heredetis dalam Daulah Mamluk terjadi karena beberapa faktor utama. Salah satunya adalah stabilitas politik yang dicari oleh penguasa pada saat itu. Sistem militeristik dengan perebutan kekuasaan yang sering terjadi dapat mengancam stabilitas negara dan memicu konflik internal yang berkepanjangan.

Selain itu, pengaruh dari dinasti-dinasti Arab sebelumnya juga menjadi faktor penting. Tradisi monarki heredetis yang telah ada dalam budaya Arab menjadi landasan bagi perubahan sistem pemerintahan di Daulah Mamluk. Mereka melihat bahwa sistem ini dapat memberikan stabilitas jangka panjang dan memudahkan kelangsungan kepemimpinan.

Selanjutnya, faktor ekonomi juga berperan dalam perubahan ini. Sistem militeristik pada akhirnya menyebabkan korupsi dan pelemahan ekonomi negara. Dengan beralih ke monarki heredetis, diharapkan penguasa dapat memfokuskan perhatian pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Perubahan ini juga didorong oleh faktor kekuatan dan legitimasi. Sistem monarki heredetis memberikan kesan kekuatan yang lebih solid dan memperkuat legitimasi penguasa, terutama dalam hubungan dengan pihak luar.

Secara keseluruhan, perubahan sistem pemerintahan Daulah Mamluk dari militeristik menjadi monarki heredetis disebabkan oleh keinginan untuk mencapai stabilitas politik, pengaruh tradisi Arab sebelumnya, faktor ekonomi, dan pertimbangan kekuatan serta legitimasi.