Jawaban:

Sebagai kader muda NU, setelah kembali ke khittah 1926, kami memiliki sikap yang teguh dan konsisten dalam memegang teguh nilai-nilai Islam dan tradisi NU. Kami memahami bahwa NU memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan kesatuan umat Islam di Indonesia.

Kami juga memiliki sikap proaktif dan kreatif dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman. Kami terus berusaha untuk memahami dan mempraktekkan ajaran Islam secara benar dan relevan dengan lingkungan dan situasi saat ini. Kami berusaha untuk memperkuat jaringan dan kerjasama dengan komunitas dan organisasi lain yang memiliki visi dan misi yang sama.

Kita juga memiliki sikap berbudi pekerti dan berperilaku baik, menjadi teladan bagi masyarakat dan menjalankan tugas sebagai kader dengan sebaik-baiknya. Kami berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang agar dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi masyarakat dan umat Islam.