Perintah shalat Jumat tidak turun secara terpisah seiring dengan turunnya perintah shalat lima waktu. Sebenarnya, perintah shalat Jumat turun setelah Rasulullah Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah.

Ketika Rasulullah masih berada di Mekah, umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu, namun shalat Jumat sebagai ibadah khusus belum ditetapkan. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, terjadi perubahan dalam kehidupan umat Muslim dan muncul kebutuhan untuk melaksanakan shalat Jumat sebagai bentuk ibadah berjamaah dan komunitas.

Perintah untuk melaksanakan shalat Jumat termaktub dalam surat Al-Jumu'ah yang turun setelah hijrah Rasulullah ke Madinah. Surat Al-Jumu'ah mengatur tata cara dan tuntutan pelaksanaan shalat Jumat, termasuk pengumuman, khutbah, dan shalat berjamaah. Dalam surat ini juga terdapat penekanan pentingnya menjaga shalat Jumat dan meninggalkan aktivitas dunia untuk menghadirinya.

Jadi, perintah untuk melaksanakan shalat Jumat turun setelah hijrah Rasulullah ke Madinah dan bukan seiring dengan perintah shalat lima waktu.