Jawaban:

Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Pada masa itu, masyarakat hidup sebagai komunitas kecil yang terdiri dari keluarga dan kerabat yang memiliki struktur sosial yang sederhana. Mereka hidup dari bertani dan berburu, dan memiliki kepercayaan pada roh nenek moyang yang dianggap mengatur kehidupan mereka. Kehidupan spiritual masyarakat pada masa itu dipengaruhi oleh kepercayaan pada kekuatan alam dan kekuatan gaib.

Setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia pada abad ke-4 Masehi, tata kemasyarakatan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Agama Hindu-Buddha membawa ajaran-ajaran yang lebih terstruktur dan beragam, serta membawa konsep-konsep seperti kelas sosial, sistem pemerintahan, dan arsitektur bangunan yang canggih. Masyarakat Indonesia pada masa itu mulai membentuk kerajaan-kerajaan yang dipimpin oleh raja-raja yang berasal dari golongan bangsawan dan memiliki pemerintahan yang terstruktur. Mereka juga membangun candi-candi Buddha dan Hindu sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan spiritual.

Sistem kelas sosial yang diperkenalkan oleh agama Hindu-Buddha mengenal adanya kasta Brahmana (pendeta), Kshatriya (bangsawan), Vaishya (pedagang), dan Sudra (buruh). Sistem ini mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa itu. Selain itu, agama Hindu-Buddha juga membawa konsep filsafat dan moral yang lebih terstruktur, seperti ajaran tentang karma dan reinkarnasi.

Dalam perkembangannya, agama Hindu-Buddha memberi pengaruh yang besar terhadap kebudayaan dan kesenian Indonesia, seperti seni arsitektur, seni lukis, seni tari, dan seni musik. Agama ini juga mempengaruhi bahasa Indonesia, dengan banyaknya kata-kata yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Pali yang digunakan dalam bahasa Indonesia sampai sekarang.

Meskipun agama Hindu-Buddha telah mempengaruhi tata kemasyarakatan Indonesia pada masa lampau, namun ajaran-ajaran tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan kepercayaan asli masyarakat Indonesia. Sebaliknya, agama Hindu-Buddha disesuaikan dengan kepercayaan asli masyarakat Indonesia sehingga terbentuklah agama Hindu-Buddha Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri.

Penjelasan: