Berikut ini adalah pertanyaan dari hadimaftuhin70 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Lembaga pemerintah waktu Abbasiyah
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pada zaman pemerintahan Umar ibnu Abdul Aziz, tidak ada keistimewaan Bani Umayah daripada saudaranya sesama Islam. Rakyat bebas menyatakan pendirian, asalkan jangan mengganggu ketenteraman umum. Meskipun sikap ini benar, kebijakan ini justru melemahkan pemerintahan Bani Umayah yang didirikan atas kekerasan (despotisme). Oleh sebab itu, diam-diam orang berusaha mengatur propaganda untuk mendirikan Daulah Bani Abbas.[1]
Meskipun yang melakukan propaganda ini Bani Abbas sendiri, nama Bani Abbas tidaklah begitu ditonjolkan. Mereka justru mencatut nama Bani Hasyim, agar tidak terpecah antara pengikut Ali dan Bani Abbas, karena keduanya sama-sama dari Bani Hasyim. Sejak dahulu, Bani Umayah tidak pernah memusuhi Bani Abbas, melainkan hanya terhadap Bani Ali. Kalau Bani Abbas menyatakan penuntutan pangkat khalifah untuk dirinya sendiri, tentu kurang banyak pengikutnya.
Pusat propaganda ada di dua tempat, yaitu Kufah dan Khurasan.[1] Kufah terhitung negeri baru di wilayah Irak, dan Irak pada masa itu termasuk dalam daerah Persia. Khurasan pun termasuk dalam daerah Persia. Keduanya menjadi pusat perkumpulan rahasia itu sebab Bani Umayah sendiri kuat kedudukannya di kalangan bangsa Arab, sedangkan daulah yang akan berdiri ini hendak berpusat pada Persia, bukan ke Arab. Di kedua negeri itu, banyak orang yang merasa kurang senang jika khalifah tidak dipegang oleh Bani Hasyim, padahal merekalah yang dekat hubungannya dengan Rasul.
Mereka mengangkat 12 orang propagandis.[1] Kedua belas orang tersebut mengembara di negeri Khurasan, Kufah, Irak, lalu mendatangi Mekah pada musim haji. Mereka mengincar orang yang menentang kezaliman pemerintahan Bani Umayah. Diterangkan pula tentang bagaimana keturunan Bani Hasyim yang asli telah didesak dan dirampas hak turun-temurun yang mereka terima dari Rasul. Salah satu propagandis yang terkenal ialah Abu Muslim al-Khurasany. Ia mula-mula berpropaganda dengan terang terangan di negeri Maru. Disuruhnya seisi negeri berkumpul. Diadakannya pidato yang mengkritik pemerintah sekarang. Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi.[butuh rujukan]
Para penyebar Islam Semenanjung Arabia yang merupakan Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah, Keturunan dari Ahlul Bait Sayyidina Hussenin di Pulau Perca pada Abad ke-7 Masehi pada tahun 623 Masehi yakni Syaikh Ushuluddin, Bicitram syah, Sultan Alaudin Mughayat, Sultan Ratu Ngegalang Paksi dari Sultan Ratu Mumelar Paksi anak cucu dari Sayyidina Hussein memiliki tujuan khusus penyebar Islam di Pulau Perca dan mempengaruhi berdirinya kerajaan-kerajaan di pulau tersebut, bukti-bukti penyebaran Islam diantaranya tatanan adat yang masih hidup serta berjalan hingga sekarang, masjid dan makam-makam, sejarah adat dan budaya Islam menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa
Meskipun yang melakukan propaganda ini Bani Abbas sendiri, nama Bani Abbas tidaklah begitu ditonjolkan. Mereka justru mencatut nama Bani Hasyim, agar tidak terpecah antara pengikut Ali dan Bani Abbas, karena keduanya sama-sama dari Bani Hasyim. Sejak dahulu, Bani Umayah tidak pernah memusuhi Bani Abbas, melainkan hanya terhadap Bani Ali. Kalau Bani Abbas menyatakan penuntutan pangkat khalifah untuk dirinya sendiri, tentu kurang banyak pengikutnya.
Pusat propaganda ada di dua tempat, yaitu Kufah dan Khurasan.[1] Kufah terhitung negeri baru di wilayah Irak, dan Irak pada masa itu termasuk dalam daerah Persia. Khurasan pun termasuk dalam daerah Persia. Keduanya menjadi pusat perkumpulan rahasia itu sebab Bani Umayah sendiri kuat kedudukannya di kalangan bangsa Arab, sedangkan daulah yang akan berdiri ini hendak berpusat pada Persia, bukan ke Arab. Di kedua negeri itu, banyak orang yang merasa kurang senang jika khalifah tidak dipegang oleh Bani Hasyim, padahal merekalah yang dekat hubungannya dengan Rasul.
Mereka mengangkat 12 orang propagandis.[1] Kedua belas orang tersebut mengembara di negeri Khurasan, Kufah, Irak, lalu mendatangi Mekah pada musim haji. Mereka mengincar orang yang menentang kezaliman pemerintahan Bani Umayah. Diterangkan pula tentang bagaimana keturunan Bani Hasyim yang asli telah didesak dan dirampas hak turun-temurun yang mereka terima dari Rasul. Salah satu propagandis yang terkenal ialah Abu Muslim al-Khurasany. Ia mula-mula berpropaganda dengan terang terangan di negeri Maru. Disuruhnya seisi negeri berkumpul. Diadakannya pidato yang mengkritik pemerintah sekarang. Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi.[butuh rujukan]
Para penyebar Islam Semenanjung Arabia yang merupakan Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah, Keturunan dari Ahlul Bait Sayyidina Hussenin di Pulau Perca pada Abad ke-7 Masehi pada tahun 623 Masehi yakni Syaikh Ushuluddin, Bicitram syah, Sultan Alaudin Mughayat, Sultan Ratu Ngegalang Paksi dari Sultan Ratu Mumelar Paksi anak cucu dari Sayyidina Hussein memiliki tujuan khusus penyebar Islam di Pulau Perca dan mempengaruhi berdirinya kerajaan-kerajaan di pulau tersebut, bukti-bukti penyebaran Islam diantaranya tatanan adat yang masih hidup serta berjalan hingga sekarang, masjid dan makam-makam, sejarah adat dan budaya Islam menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh cudddlyyy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 10 Jul 23