Penjelasan:

Hakkō ichiu adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh seorang tokoh Jepang bernama Uchida Ryōhei pada tahun 1927 yang berarti "semua dunia menjadi satu keluarga". Konsep ini kemudian digunakan oleh pemerintah Jepang selama masa Perang Dunia II sebagai justifikasi untuk kebijakan imperialisnya di Asia.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi Jepang menjadi negara imperialis dengan konsep Hakkō ichiu adalah sebagai berikut:

1. Kekurangan sumber daya: Jepang adalah sebuah negara kepulauan dengan sumber daya yang terbatas, sehingga Jepang seringkali mencari sumber daya dari luar negeri.
2. Teori darwinisme sosial: Pada masa itu, teori darwinisme sosial menjadi populer di Jepang dan dianggap sebagai dasar untuk kebijakan imperialis Jepang. Teori ini menyatakan bahwa ras Jepang adalah ras yang superior dan oleh karena itu berhak untuk menguasai ras lain.
3. Pemikiran nasionalis: Pemikiran nasionalis yang kuat juga memainkan peran penting dalam kebijakan imperialis Jepang. Pemerintah Jepang menggunakan ide nasionalisme untuk mengajak rakyatnya mendukung kebijakan imperialisnya dengan menyatakan bahwa Jepang sedang memperluas kekuasaannya demi kemakmuran dan kehormatan bangsa Jepang.
4. Kekuatan militer: Jepang memiliki kekuatan militer yang kuat pada masa itu, yang memungkinkan Jepang untuk melakukan ekspansi imperialisnya di Asia.
5. Dampak Perang Dunia I: Setelah Perang Dunia I, Jepang merasa diabaikan oleh negara-negara besar di dunia dan merasa tidak mendapatkan hak yang sama seperti negara-negara lain. Hal ini mendorong Jepang untuk lebih agresif dalam mengekspansi kekuasaannya di Asia.