Kehidupan sosial politik bangsa Sumeria di Mesopotamia dapat dibagi menjadi tiga periode utama, yaitu periode Pematangan Awal, periode Puncak, dan periode Penurunan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing periode tersebut:

1. Periode Pematangan Awal (sekitar 4000-2900 SM): Periode ini ditandai dengan perkembangan awal peradaban Sumeria di daerah tersebut. Pada periode ini, kota-kota seperti Uruk, Ur, dan Eridu mulai berkembang sebagai pusat-pusat politik dan ekonomi. Masyarakat Sumeria pada masa ini hidup dalam struktur sosial yang terorganisir dengan kehidupan kota yang semakin kompleks. Mereka memiliki sistem pemerintahan monarki dengan raja-raja sebagai pemimpin politik dan agama. Pertanian menjadi sumber utama mata pencaharian, dan perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya mulai berkembang.

2. Periode Puncak (sekitar 2900-2350 SM): Periode ini ditandai dengan peningkatan pesat dalam perkembangan peradaban Sumeria. Kota-kota seperti Ur, Lagash, dan Uruk menjadi pusat kekayaan dan kekuasaan politik. Masyarakat Sumeria mencapai tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dalam hal administrasi, hukum, dan teknologi. Sistem tulisan kuneiform mulai berkembang dan digunakan secara luas. Perdagangan internasional semakin berkembang, terutama dengan daerah-daerah seperti Anatolia, Levant, dan India. Pada periode ini, bangsa Sumeria menciptakan banyak inovasi dalam bidang pertanian, arsitektur, dan sistem irigasi.

3. Periode Penurunan (sekitar 2350-2000 SM): Periode ini ditandai dengan keruntuhan kekuasaan politik sentral di Sumeria. Persaingan internal, invasi dari luar, dan perubahan lingkungan menyebabkan keruntuhan kota-kota dan perpecahan politik di daerah tersebut. Kerajaan-kerajaan Sumeria berjuang untuk mempertahankan kendali atas wilayah-wilayah mereka. Pada periode ini, bangsa Akkadia dan kemudian bangsa Babilonia muncul sebagai kekuatan dominan di wilayah Mesopotamia. Meskipun demikian, warisan budaya, sistem tulisan, dan prestasi Sumeria tetap memengaruhi peradaban di daerah tersebut.

Ketiga periode ini mencerminkan perkembangan dan transformasi kompleksitas sosial politik bangsa Sumeria di Mesopotamia, yang pada gilirannya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sejarah awal peradaban manusia.