salapan sasih lamina, tapi indung henteu pundung ti minggu ka

Berikut ini adalah pertanyaan dari suteabadi pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

salapan sasih lamina, tapi indung henteu pundung ti minggu ka minggu, indung nunggu- nunggu najan susah tapi indung tetep bungah tibulan ka bulan, pinuh pangorbanan najan ripuh tapi indung henteu ngangluh siang wengi indung meredih ka Hyang Widi utun inji walagri lahir ka bumi taya basa nu kaliwat namplokeun kanyaah sangkan hirup bagja tur waluya Nada nu kaunggel dina rumpaka kawih di luhur, nya éta ... O sinis O pépéling O handap asor O nyungkun ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

- Judul puisi tersebut mungkin adalah "Salapan Sasih Lamina", yang dapat diterjemahkan menjadi "Delapan Bulan Purnama".

- Puisi ini menggambarkan sebuah perjalanan kehidupan seorang ibu yang penuh pengorbanan dan kesabaran. Ibu tersebut terus berdoa dan merendahkan diri kepada Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan rahmat-Nya.

- Di akhir puisi terdapat beberapa kata yang mungkin merupakan bagian dari refrin atau nada dalam sebuah kawih (jenis sastra lisan Sunda). Kata-kata tersebut adalah "O sinis O pépéling O handap asor O nyungkun", yang mungkin memiliki makna atau filosofi tersendiri dalam konteks puisi tersebut.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh LennyBerlianaA dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 11 Aug 23