3.

Wewenang kharismatis dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat dari keberadaan tokoh-tokoh yang dipercayai memiliki kekuatan politik yang kuat dan karisma yang tinggi, seperti raja-raja, presiden, dan pemimpin politik. Sebelum adanya pengaruh asing, wewenang kharismatis dapat dilihat dari keberadaan raja-raja yang dipercayai memiliki kekuatan gaib atau keagungan. Setelah masuknya pengaruh asing, wewenang kharismatis dapat dilihat dari pengaruh pemikiran-pemikiran kharismatis dari India, Cina, Persi, dan Eropa pada raja-raja dan sistem pemerintahan. Pada era orde lama dan orde baru, wewenang kharismatis dapat dilihat dari keberadaan presiden yang dipercayai memiliki kekuatan politik yang kuat dan karisma yang tinggi. Pada era reformasi, perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari perubahan dalam sistem pemerintahan yang lebih demokratis, sehingga wewenang kharismatis tidak lagi sekuat dahulu.

Wewenang tradisional dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat dari sistem kerajaan yang diwariskan secara turun-temurun dan diterapkan dalam masyarakat. Sebelum adanya pengaruh asing, wewenang tradisional dapat dilihat dari sistem kerajaan yang diterapkan dalam masyarakat. Setelah masuknya pengaruh asing, wewenang tradisional dapat dilihat dari pengaruh sistem pemerintahan tradisional India, Cina, Persi, dan Eropa pada sistem kerajaan dan pemerintahan di Indonesia. Pada era orde lama dan orde baru, wewenang tradisional dapat dilihat dari sistem pemerintahan yang diwariskan dari era orde lama, seperti sistem pemerintahan yang diterapkan pada masa pendudukan Jepang dan Belanda. Pada era reformasi, perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari perubahan dalam sistem pemerintahan yang lebih demokratis dan penerapan hukum yang lebih adil, sehingga wewenang tradisional tidak lagi sekuat dahulu.

Wewenang rasional dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat dari sistem hukum yang diterapkan dalam masyarakat, seperti hukum adat dan hukum yang diadaptasi dari sistem hukum asing Sebelum adanya pengaruh asing, wewenang rasional dapat dilihat dari sistem hukum yang diterapkan dalam masyarakat, seperti hukum adat yang berdasarkan pada pemikiran-pemikiran rasional dari masyarakat setempat. Setelah masuknya pengaruh asing, wewenang rasional dapat dilihat dari pengaruh pemikiran-pemikiran filsafat rasional dari India, Cina, Persi, dan Eropa pada sistem hukum yang diterapkan dalam masyarakat. Pada era orde lama dan orde baru, wewenang rasional dapat dilihat dari sistem hukum yang diadaptasi dari sistem hukum Belanda. Pada era reformasi, perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari perubahan dalam sistem hukum yang lebih adil dan berkeadilan, sehingga wewenang rasional menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Secara umum, perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari perubahan dalam sistem pemerintahan, hukum, dan ekonomi yang semakin demokratis dan berkeadilan. Hal ini menyebabkan wewenang kharismatis, tradisional, dan rasional semakin tidak kuat dan tidak sekuat dahulu. Namun, masih dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat dengan pengaruh yang lebih kecil.