~ meminimalisir ketegangan kehidupan politik

~ menciptakan pembangunan nasional bangsa seutuhnya

~ mengembangkan keefektifitasan dan keefisiensian penyaluran aspirasi rakyat Indonesia.

~ pemusatan kekuasaan politik baru Soeharto dengan Partai Golongan Karya.

PEMBAHASAN

Setelah pemilu 1971, Pemerintah Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, partai² politik Indonesia mengalami fusi (penggabungan) menjadi hanya tiga parpol yang berdikarya. Fusi parpol disyahkan dalam Sidang Umum MPR pada tahun 1973. Kehidupan parpol ini berlangsung cukup lama, tahun 1973 hingga 1999.

Kebijakan yang melatarbelakangi hal ini adalah visi utama dalam membangun kehidupan ekonomi bangsa Indonesia.

Presiden Soeharto menganggap orde baru bukanlah masa untuk berpacu lagi pada ideologi Pancasila dan politik melainkan serangkaian program ekonomi bangsa.

Beliau menegaskan bahwa ekonomi bangsa mengalami pailit/kemunduran akibat rancunya sistem kepartaian pada masa pemerintahan orde lama. Saking banyaknya partai politik dengan mengusung ideologi dan kepentingan masing², ini menimbulkan gejolak pemberontakan terhadap bangsa dan negara. Persamaan mencanangkan program nasional bangsa bersama-sama di atas persamaan ideologi adalah latar belakang fusi partai politik tahun 1973.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa pemerintah orde baru melakukan kebijakan fusi parpol

~ untuk meminimalisir ketegangan kehidupan politik yang nantinya akan membahayakan bangsa dan negara

~ untuk menciptakan pembangunan nasional bangsaseutuhnya

~ untuk mengembangkan keefektifitasan dan keefisiensian penyaluran aspirasi rakyat Indonesia.

~ di sisi lain, untuk pemusatan kekuasaan politik baru Soeharto di mana mengusung Partai Golongan Karya di atas Partai Demokrasi Pancasila.

--------

Pelajari lebih lanjut

Tujuan fusi parpol 1973

yomemimo.com/tugas/4803094

------

Detail

Kelas : XII

Mapel : Sejarah

Bab : Era Demokrasi Terpimpin

Kode : 12.3.3

Kata Kunci : pemilu 1971, penyederhanaan partai