Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan a. Pendidikan

Berikut ini adalah pertanyaan dari setyaradja262000 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatana. Pendidikan
b. Keagamaan
c. Perdagangan
d. Pernikahan

__________________________________

Notes :

• No copas (copas dari Google di hapus)
• Gunakan bahasa sendiri
• Pakai penjelasan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban :

• Perdagangan

____________________________

Pembahasan

Kesultanan Ternate dan Tidore Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan. Maluku terkenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti pala dan cengkih sehingga menjadi pusat perdagangan. Pada abad ke-15 M, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam di Maluku, sehingga muncul empat kesultanan Islam yaitu Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Pada saat kesultanan-kesultanan tersebut berkuasa, masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Banda, Hitu, Haruku, Makyan, dan Halmahera. Namun, hanya Kesultanan Ternate yang paling maju. Kesultanan Ternate kaya terhadap hasil rempah rempah sehingga menarik banyak pedagang. Kemajuan Ternate ternyata menyebabkan persaingan antarkesultanan di Maluku. Akibatnya muncul dua persekutuan yang saling bersaing antara Uli Lima yang dipimpin oleh Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Uli Lima terdiri atas lima daerah yaitu Ternate, Obi, Bacan, Seram, dan Ambon. Sementara Uli Siwa terdiri atas sembilan daerah, yaitu Tidore, Jailolo, Makyan, Soe-siu, dan pulau-pulau antara Halmahera sampai bagian barat Papua.

Kedatangan kedua bangsa Eropa ternyata makin memperuncing keadaan yaitu Portugis memasuki Maluku pada tahun 1521 M dan bekerja sama dengan Ternate. Hal tersebut diikuti Spanyol yang memasuki Maluku dan bekerja sama dengan Tidore. Akibatnya terjadi perseteruan empat pihak antara Ternate-Portugis dengan Tidore-Spanyol. Pada akhirnya, perseteruan tersebut dapat diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa yang isinya bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku.

Portugis berupaya menguasai Maluku sepenuhnya setelah Spanyol pergi, namun mendapat perlawanan dari rakyat Maluku. Usaha Sultan Hairun dari Ternate mengalami kegagalan dan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah. Adapun dengan semangat yang membara Sultan Baabullah memimpin pasukannya bertempur melawan tentara Portugis. Perang berkobar selama empat tahun lamanya (1570-1574 M). Hasilnya adalah benteng Portugis di Ternate berhasil direbut pada tahun 1575 M dan berhasil diusir dari bumi Maluku. Namun demikian, pada tahun 1605 M, VOC Belanda menduduki Ambon dan berusaha menguasai Maluku. Belanda mendapat perlawanan sengit dari rakyat Maluku, di antaranya perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Nuku dari Tidore

___________________________



Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh maykelserpasius dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 24 Sep 22