Melihat kepada masa klasik, tepatnya pada abad pertengahan di mana salah satunya terdapat masa pencerahan atau enlightment yang berisikan para kaum intelektual yang mengedepankan rasionalisme dan liberalismeatas pengaruhurusan negara dan agama secara terpisah. Sementara itu, di dalam pemerintahan kerajaan masih didominasi oleh peran teologi Kristen dalam berbagai kehidupan dan segala keputusannya diambil oleh dewan majelis gereja.

Kaum intelektual yang memandang bahwa seharusnya urusan negara dan agama perlu dipisahkan mengeluarkan teori kontrak sosial yang mengkritisi legitimasi otoritas negara atas individu, sehingga mendapat penolakan yang menimbulkan pertentangan antara kaum intelektual dengan pihak gereja yang memegang pemerintahan.

Pembahasan

Dalam peradaban barat, Eropa pada abad pertengahan terbagi ke dalam dua periodisasi, yaitu Dark Agesataumasa kegelapandanEnlightmentataumasa pencerahan. Masa kegelapan yaitu ketika berlaku saat kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan dimulainya dominasi pihak gereja atas masyarakat Kristen di Eropa. Segala kehidupan masyarakat diatur oleh gereja termasuk urusan pemerintahan yang hanya boleh diduduki oleh pihak rohaniawan. Setiap individu tidak memiliki hak untuk berpendapat melainkan hanya agamawan yang  mengeluarkan pendapat serta keputusan melalui dewan majelis gereja menggantikan sistem demokrasi yang telah dibangun sebelumnya.

Memasuki abad pencerahan yang dimulai ketika muncul gerakan cendekiawan di Eropa sebagai revolusi pemikiran dengan banyaknya tumbuh kaum intelektual yang sebelumnya mencari ilmu di Romawi Timur. Para kaum intelektual ini meluncurkan gagasan yang bertitik tolak kepada rasionalisme atau akal pikiran manusia dalam melaksanakan kehidupan sehari-harinya. Bahkan terdapat tokoh-tokoh yang berpengaruh menyebarkan pemikirannya mengenai humanisme dan rasionalisme seperti Socrates, Thomas Hobbes, John Locke, Jean Rousseau, hingga Immanuel Kant yang kemudian menerapkan sebuah teori yang menjelaskan kondisi pemerintah sekaligus mengkritisi penerapannya, yaitu teori kontrak sosialatauthe social contract.

Teori ini menyatakan bahwa manusia melepaskan kebebasan diri dan hati nurani pribadinya untuk memperoleh manfaat di dalam tatanan politik dengan tunduk terhadap pemerintah melalui sebuah kontrak di mana individu tersebut menyetujuinya. Hal ini selaras dengan kondisi para dewan majelis gereja yang mengikat hak demokrasi masyarakat Eropa saat itu. Selain itu, kaum intelektual menyebarkan gagasan humanisme dan liberalisme manusia untuk mengurangi pengaruh otoritas absolut monarki dan dewan-dewan gereja Katolik melalui pertemuan-pertemuan hingga pamflet dan buku jurnal. Hal ini tentu mengancam kedudukan politik monarki dan pihak gereja, sehingga terjadi pertentangan dengan kaum intelektual yang menekankan bahwa pihak gereja lebih berhak dalam mengatur kehidupan masyarakat.

Pelajari lebih lanjut

1. Penjelasan tentang mengapa Aufklarung disebut sebagai abad pencerahan yomemimo.com/tugas/12642128

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4