Sejarah dan perkembangan dokumentasi di Asia tenggara?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ridoupen pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sejarah dan perkembangan dokumentasi di Asia tenggara?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Dokumentasi adalah mata rantai dalam lingkaran penemuan dan penciptaan ilmu atau pengetahuan, demikian salah satu poin penting dari buku berjudul "Menuju Era Baru Dokumentasi" karya Blasius Sudarsono.

Jauh sebelum istilah dokumentasi muncul, peradaban manusia sudah akrab dengan kegiatan mengabadikan (mendokumentasikan) apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan. Misalnya manusia purba membuat tapak tangan pada dinding gua, pujangga menuliskan manuskrip-manuskrip pada lembaran lontar, serta penguasa kuno membuat prasasti dan candi.

Sejatinya proses dokumentasi adalah merekam apa yang belum terekam dan mengelola apa yang sudah terekam baik berupa pemikiran, proses kerja, peristiwa maupun pengetahuan. Objek yang direkam dapat berupa tulisan, suara, citra, objek dua atau tiga dimensi, yang diam maupun bergerak baik yang analog maupun digital. Apabila proses dokumentasi tersebut berjalan baik yang ditandai dengan kehandalan sistem simpan dan temu kembali maka lingkaran penemuan ilmu akan berjalan cepat dan pengetahuan makin berkembang.

Dokumentasi jelas menjadi titik krusial proses pengembangan pengetahuan. Selain itu dokumentasi adalah puncak piramida dari ilmu tentang perpustakaan, arsip dan museum. Sehingga pada tataran akademik dikenal teori tentang kovergensi digital yang diperuntukkan bagi lembaga informasi seperti perpustakaan, arsip dan museum tersebut. Tentu saja konvergensi menjadi lebih mudah dengan hadirnya informasi elektronik sehingga memungkinkan fungsi-fungsi lembaga informasi tersebut berintegrasi.

Apabila konvergensi antar-lembaga dokumenter tersebut sudah lama digaungkan oleh dunia internasional, lantas bagaimana halnya dengan konvergensi lembaga dokumenter di Indonesia? Bagaimana Indonesia merespon hal tersebeut?

Sesungguhnya konvergensi bukanlah hal sederhana hanya untuk menyatukan organisasi-organisasi informasi tersebut, namun titik tolaknya adalah perhatian pada dokumen. Dalam hal ini dokumen adalah berupa bahan pustaka, arsip dan artefak yang membawa informasi dan pengetahuan. Sehingga konvergensi dalam tataran teoritis ini memiliki fokus perhatian pada akses terhadap dokumen tersebut. Untuk menunjang agar hal itu bisa terwujud maka mutlak diperlukan pemahaman yang baik tentang ilmu dokumentasi baru.

Dokumentasi baru tidak hanya terpaku pada benda-benda dua atau tiga dimensi namun juga suara, bahasa tubuh dan pengetahuan terbatinkan (tacit knowledge). Ke depan tren tentang konvergensi lembaga-lembaga dokumenter harus dimulai dengan meletakkan ilmu dokumentasi secara tepat.

Dapat dikatakan bahwa karya ini masih berupa sebuah pemantik atau pemicu untuk didiskusikan dan diteliti. Lebih dari itu yang cukup krusial adalah perlunya kolaborasi para ilmuwan untuk menterjemahkan tataran filosofis tersebut menjadi bahan ajar, agar bisa di terapkan dalam kehidupan nyata.

Pesan yang ingin disampaikan oleh pakar yang mendalami ilmu dokumentasi selama lebih dari empat dasawarsa ini adalah agar pembaca mencermati apa yang dimiliki. Selanjutnya mengajak pembaca bergerak mengabadikan dan menyimpannya agar mudah ditemukan kembali sehingga memiliki makna optimal bagi upaya peningkatan ilmu pengetahuan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yohaneskevinroni02 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 16 Jun 21