Pada zaman dahulu anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai beban dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari lieraskp pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Pada zaman dahulu anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai beban dan dipengaruhi roh halus. Pendapat ini terjadi pada masa…​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pendapat  ketika seorang anak berkebutuhan khususdianggap sebagai beban dan dipengaruhi roh halus terjadi pada masaperadaban kuno.

Penjelasan

Salah satu penelitian arkeologis menunjukkan bahwa penyandang cacat pada masa peradaban kuno dapat menduduki posisi terhormat dalam sukunya (Solecki, 1971). Hal ini berdasarkan pada penemuan sisa-sisa kerangka dari seseorang yang diduga hidup pada 4.500 tahun yang lalu, terdapat tanda beberapa kecacatan, seperti kebutaan, cacat tangan kanan, pundak, tengkorak, dan persendian. Melihat keadaan kuburan dan sesaji yang ada di sekitarnya, orang ini termasuk orang yang dianggap terhormat oleh sukunya.

Menurut Lynch dan Lewis 1988, meskipun filsafat dan kepercayaan yang berlaku pada masyarakat timur mengajarkan mereka untuk menghargai sesama, dalam praktiknya, ajaran ini tidak berlaku bagi penyandang cacat. Masyarakat Mesir kuno menganggap tabu untuk membunuh bayi, tetapi bayi yang lahir cacat ternyata dibunuh.

Masyarakat Babilonia menerapkan hukum Hamurabi pada tahun 2.500SM.  Ajaran agama tersebut mengajarkan kepedulian dan kasih sayang bagi sesama terutama umat yang kurang beruntung. Tetapi dalam praktiknya yang terjadi pada abad-abad permulaan, kecacatan sering dianggap sebagai akibat dari dosa. Kecacatan hanya dapat ditangani melalui keyakinan dan iman, dan jika tidak dapat disembuhkan, penyandang cacat masih dianggap dirasuki roh jahat dan belum mempunyai iman yang kuat. Padahal mereka sangat melindungi wanita dan anak-anak, tetapi tidak ada petunjuk bahwa penyandang cacat termasuk di dalamnya.

Saat datangnya agama-agama besar di dunia pada masyarakat timur, seperti Kong Hu Tju (551-479 SM), Budha (563-483 SM), Kristen (0-33 M), dan Islam (569-622 M), perilaku dan pandangan terhadap anak berkebutuhan khusus mulai berubah dikarenakan agama-agama tersebut mengajarkan untuk cinta kasih sesama umat manusia apapun kondisinya. Ajaran agama-agama tersebut menganjurkan kepedulian dan kasih sayang bagi umat yang kurang beruntung. Tetapi tidak sedikit juga orang yang maih beranggapan kecacatan sering dianggap sebagai akibat dari dosa.

Menurut  (Schreerenberger, 1982), Masyarakat Yunani, Romawi, dan Sparta mengagungkan kebugaran jasmani, kekuatan, kecerdasan, kegagahan, kecantikan, dan keberanian. Hal ini mendorong tindakan pendiskriminasian dan pembinasaan penyandang cacat sebab dianggap menjadi kendala dalam pembentukan bangsa yang lebih kuat dan sempurna. Di Sparta, ada dewan yang bertugas memeriksa bayi yang lahir. Jika ditemukan tanda-tanda kecacatan, bayi dilemparkan ke jurang yang dalam atau dibiarkan mati di hutan belantara.

Pelajari lebih lanjut

Pengertian peradaban kuno yomemimo.com/tugas/2362493

Contoh peradaban kuno di Indonesia yomemimo.com/tugas/12815618

Perbedaan anak berkebutuhan khusus dan anak luar biasa yomemimo.com/tugas/12815618

Detail jawaban

Mapel : Sejarah

Kelas : XII

Kata kunci : Peradaban kuno, anak berkebutuhan khusus

#Tingkatka Prestasimu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ikapuji18 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Jun 21