Berikut ini adalah pertanyaan dari haniputri9009 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Kerangka dasar yang berada di balik “pembaruan Islam” secara
keseluruhan mencerminkan “pembaruan” pemikiran dan kelembagaan Islam
sebagai prasyarat bagi kebangkitan kaum Muslim di masa modern (Azra, 2000:
31). Intinya, tanpa adanya perombakan pemikiran, tidak akan bisa terwujud
bentuk-bentuk pembaruan yang lain, seperti halnya dengan bidang pendidikan
Islam. Para pemikir Muslim dan para pengamat sosial-keagamaan Islam
menggarisbawahi perlunya meneliti dan mencermati kembali prinsip-prinsip
dasar, nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang hendak dihidupkan kembali
dalam era modernitas. Setidaknya, mereka sepakat bahwa tidak semua bentuk
historisitas kelembagaan agama Islam era klasik-skolastik perlu dipertahankan
begitu saja apa adanya, tanpa mempertanyakan secara kritis dan
mempertanggungjawabkan nilai dan manfaat apa yang dapat dipetik dari upaya
pelestarian bentuk historisitas kelembagaan tersebut. Beberapa istilah yang cukup
dikenal di Indonesia antara lain adalah “reinterpretasi” (penafsiran ulang),
“reaktualisasi” (mengangkat dan menghidupkan kembali), “reorientasi”
(memikirkan kembali), “revitalisasi” (membangkitkan kembali),
“kontekstualisasi” (mempertimbangkan konteks kehidupan sosial-budaya),
“membumikan Islam”, “pembaruan pemikiran Islam” dan “pembaruan Teologi
Islam”. Istilah-istilah lain yang masih mempunyai kandungan makna yang relatif
sama adalah “Islam rasional”, “Islam intelektual”, “Islam substansial”, “Islam
transformatif” dan “Islam kontekstual” (Abdullah, 2006: 247)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh muhamadtiwa333 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 16 May 21