Berikut ini adalah pertanyaan dari 19Olkem pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Singkatan "Supersemar" adalah diambil dari tokoh pewayangan punakawan yaitu Semar, sosok mistis dan kuat yang biasa muncul dalam mitologi Jawa termasuk wayang wayang. Pemanggilan Semar diduga dimaksudkan untuk membantu menarik mitologi Jawa untuk memberi dukungan pada legitimasi Soeharto selama masa transisi wewenang dari Sukarno ke Soeharto. Akibatnya, Supersemar menjadi alat kunci pemindahan kekuasaan eksekutif dari Sukarno ke Soeharto.
Penjelasan:
Supersemar adalah surat perintah sebelas maret, yang merupakan perintah yang ditandatangani oleh president Sukarno pada 11 maret 1966 kepada Letnan jenderal Suharto, yang baru saja diangkat sebagai menteri / panglima militer, Sukarno menginstruksikannya untuk mengambil semua langkah yang diperlukan. untuk menjamin keamanan dan ketenangan serta stabilitas pemerintahan dan jalannya revolusi. Efek dari perintah tersebut adalah untuk mentransfer otoritas eksekutif: ini menandai tahap kritis dalam masa akhir periode pemerintahan presiden Sukarno
Suharto menanggapi langsung masalah ini, berulang kali menyatakan bahwa hak untuk menentukan siapa yang akan menjadi presiden baru, berada di tangan MPR
Meskipun Sukarno memiliki Indonesia secara utuh, koalisi pendukung militer / komunisnya rapuh. Militer membenci pertumbuhan Komunisme yang pesat dan mulai mencari aliansi dengan para pemimpin Islam yang juga tidak menyukai komunis pro-ateisme. Merasakan bahwa militer semakin kecewa, Sukarno membatalkan darurat militer pada tahun 1963 untuk mengekang kekuasaan tentara.
Pada bulan April 1965, konflik antara militer dan komunis meningkat ketika Sukarno mendukung seruan komunis Aidit untuk mempersenjatai kaum tani Indonesia. Intelijen AS dan Inggris mungkin atau mungkin tidak menjalin kontak dengan militer di Indonesia membuat kemerosotan wibawa Sukarno. Sementara itu, rakyat menderita sangat banyak karena hiperinflasi melonjak menjadi 600 persen; Sukarno tidak begitu peduli dengan ekonomi dan tidak melakukan apa-apa tentang situasinya
Pada tanggal 1 Oktober 1965, , gerakan "30 September" Partai Komunis Indonesia menangkap dan membunuh enam jenderal senior militer. Gerakan tersebut mengklaim bahwa mereka bertindak untuk melindungi Presiden Sukarno dari kudeta militer yang akan datang. Ini mengumumkan pembubaran parlemen dan pembentukan "Dewan Revolusi".
Mayor Jenderal Suharto dari komando cadangan strategis menguasai tentara pada tanggal 2 Oktober, telah dipromosikan menjadi pangkat Panglima Angkatan Darat oleh seorang Sukarno yang enggan, dan dengan cepat mengatasi kudeta komunis tersebut. Suharto dan sekutu-sekutunya yang Islamis kemudian memimpin pembersihan komunis dan kiri di Indonesia, menewaskan sedikitnya 500.000 orang di seluruh negeri, dan memenjarakan 1,5 juta.
Sukarno berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan berpidato melalui radio pada bulan Januari 1966. Demonstrasi mahasiswa besar-besaran terjadi, dan satu siswa tewas ditembak dan dijadikan martir oleh tentara pada bulan Februari. Pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno menandatangani sebuah Orde Presiden yang dikenal sebagai Supersemar yang secara efektif menyerahkan kekuasaan negara tersebut kepada Jenderal Suharto. Beberapa sumber mengklaim bahwa dia menandatangani perintah di bawah todongan senjata.
Suharto segera membersihkan pemerintah dan tentara loyalis Sukarno dan memprakarsai proses pemberontakan melawan Sukarno atas dasar komunisme, kelalaian ekonomi, dan "degradasi moral
Supersemar atau Surat Perintah 11 Maret adalah penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto pada 11 Maret 1966. Penyerahan mandat kekuasaan ini dilatarbelakangi gejolak di dalam negeri setelah peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965. MC Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2007) menulis, demokrasi terpimpin Soekarno mulai runtuh pada Oktober 1965. Tentara menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang di balik pembunuhan tujuh jenderal.
upersemar atau Surat Perintah 11 Maret adalah penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto pada 11 Maret 1966. Penyerahan mandat kekuasaan ini dilatarbelakangi gejolak di dalam negeri setelah peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965. MC Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2007) menulis, demokrasi terpimpin Soekarno mulai runtuh pada Oktober 1965. Tentara menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang di balik pembunuhan tujuh jenderal.
maaf kalau salah^_^
semoga bisah membantu;D
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh marlinarumtily93 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 25 Jun 21