1.Bagaimana cara proses penanggalan tahun Saka Masehi? 2.Jelaskan tentang Mashab

Berikut ini adalah pertanyaan dari aaaaaaaa31 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1.Bagaimana cara proses penanggalan tahun Saka Masehi?2.Jelaskan tentang Mashab dalam lisan dan silakan cari perbedaan Pasam diatas beberapa Mashab?


Silakan jawab plis soalnya sbntr mau dikumpul .plis!!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Suka atau tidak-suka, bicara awal mula sejarah penanggalan di Nusantara, khususnya Jawa, ialah bermuladari sistem Tahun Saka. Benar, bahwa sebelum era itu, sering disebutkan, Nusantara sebenarnya telah memiliki sistem pemerian waktu sendiri yang khas dan asli Indonesia.

Dalam berbagai bahasa etnis atau lokal sistem penanggalan ini jamak disebut dengan nama ‘Pawukon’. Sistem ini digunakan masyarakat sebagai dasar perhitungan mengenai pranata mangsa. Pranata yang berarti tatanan, dang mangsa yang berarti musim atau waktu. Pranata mangsa di Nusantara dibagi dalam dua belas musim atau waktu (Tanojo, 1962). Keberadaan tradisi ini dikenal luas dalam berbagai masyarakat etnis di Indonesia.

2.Islam adalah agama yang membawa Rahmat ilahi berupa persatuan dan kebersamaan (i’tilaf dan ta’awun) berdasarkan pada standar dan parameter kebenaran (Realitas Ketuhanan) yang merupakan ujian pilihan bagi seluruh manusia. Islam bukan sekedar alternatif, tetapi merupakan kewajiban mutlak (taklif) bagi setiap jin dan manusia. Karena Islam adalah kumpulan kebenaran imani (ideologis-konseptual), satuan kebenaran lapangan (realitas-praktis) dan totalitas kebenaran bersikap (Etis). Adapun persatuan yang bersifat alami; di mana manusia tak memiliki pilihan padanya. Seperti persatuan karena faktor nasab, suku, ras, bangsa dan negara tetap dijaga dalam Islam. Namun sebatas tidak merusak sikap loyal (wala’) kepada Islam. Artinya, persfektif dan ajaran serta norma-norma Islam harus mengungguli dan mengatur semua jenis dan faktor-faktor persatuan tersebut tanpa adanya sikaf ektrim (ta’asub) berlebihan. Kenapa demikian, karena Islam itu menyatukan dan mengakurkan; sama sekali tidak senang mempertentangkan, apalagi melanggengkan sikap bercerai berai. Namun, perlu dipahami dari awal bahwa persatuan yang berefek pada persaudaraan dan sikap saling menghargai yang diinginkan oleh Islam adalah persatuan dalam kebenaran Islam. Selama keadilan Islam tidak diwujudkan, maka tak ada kata persatuan dan tidak ada kompromi sedikit pun. Karena Islam adalah oposisi kebatilan

Penjelasan:

Jawaban:1.Suka atau tidak-suka, bicara awal mula sejarah penanggalan di Nusantara, khususnya Jawa, ialah bermuladari sistem Tahun Saka. Benar, bahwa sebelum era itu, sering disebutkan, Nusantara sebenarnya telah memiliki sistem pemerian waktu sendiri yang khas dan asli Indonesia.Dalam berbagai bahasa etnis atau lokal sistem penanggalan ini jamak disebut dengan nama ‘Pawukon’. Sistem ini digunakan masyarakat sebagai dasar perhitungan mengenai pranata mangsa. Pranata yang berarti tatanan, dang mangsa yang berarti musim atau waktu. Pranata mangsa di Nusantara dibagi dalam dua belas musim atau waktu (Tanojo, 1962). Keberadaan tradisi ini dikenal luas dalam berbagai masyarakat etnis di Indonesia.2.Islam adalah agama yang membawa Rahmat ilahi berupa persatuan dan kebersamaan (i’tilaf dan ta’awun) berdasarkan pada standar dan parameter kebenaran (Realitas Ketuhanan) yang merupakan ujian pilihan bagi seluruh manusia. Islam bukan sekedar alternatif, tetapi merupakan kewajiban mutlak (taklif) bagi setiap jin dan manusia. Karena Islam adalah kumpulan kebenaran imani (ideologis-konseptual), satuan kebenaran lapangan (realitas-praktis) dan totalitas kebenaran bersikap (Etis). Adapun persatuan yang bersifat alami; di mana manusia tak memiliki pilihan padanya. Seperti persatuan karena faktor nasab, suku, ras, bangsa dan negara tetap dijaga dalam Islam. Namun sebatas tidak merusak sikap loyal (wala’) kepada Islam. Artinya, persfektif dan ajaran serta norma-norma Islam harus mengungguli dan mengatur semua jenis dan faktor-faktor persatuan tersebut tanpa adanya sikaf ektrim (ta’asub) berlebihan. Kenapa demikian, karena Islam itu menyatukan dan mengakurkan; sama sekali tidak senang mempertentangkan, apalagi melanggengkan sikap bercerai berai. Namun, perlu dipahami dari awal bahwa persatuan yang berefek pada persaudaraan dan sikap saling menghargai yang diinginkan oleh Islam adalah persatuan dalam kebenaran Islam. Selama keadilan Islam tidak diwujudkan, maka tak ada kata persatuan dan tidak ada kompromi sedikit pun. Karena Islam adalah oposisi kebatilanPenjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ronaldonremin dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 08 May 22