Sistem Kehidupan Kerajaan Tarumanegara

1. Kehidupan Pemerintahan

Kerajaan Tarumanegara menganut sistem pemerintahan Monarki, yaitu suatu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Raja. Jika diambil kesimpulan dari postingan sebelumya, kerjaan ini pertama kali dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasinghawarman sekitar abad ke 5 M.

Namun, setelah wafat beliau digantikan dengan anaknya yang bernama Dharmayawarman. Kepemimpinan beliau diteruskan oleh seseorang bernama Purnawarman. Bermula dari sini lah puncak kejayaan Tarumanegara terliaht. Wilayah kekuasaan meluas, rakyat makmur sejahtera.

Kepemimpinan Raja Purnawarman tercata dalam Prasasti Ciaruteun. Yang mengisahkan Raja Purnawarman seperti dewa Wisnu. Prasasti Ciaruteun juga menjelaskan bahwa setiap Raja yang memerintah akan disamakan dengan Dewa Wisnu (Dewaraja).

Sekilas isi dari Prasasti Ciaruteun:

“Inilah sepasang (telapak) kaki, yang seperti (telapak kaki) Dewa Wisnu. Ialah telapak kaki yang mulia Purnawarman. Raja di negara Tarum (Tarumanegara). Raja yang gagah berani di Dunia“.

Kebijakan beliau membuat kehidupan rakyat menjadi sangat teratur. Dalam prasasti tugu diceritakan bahwa Raja Purnawarman pernah memerintah rayatnya untuk membuat Saluran sungai sepanjang 12 km selama 21 hari. Sungai itu bernama Gomati.

Penggalian tersebut dilakukan untuk membuat jalur lalu lintas perdagangan, pencegah banjir, dan sarana pengairan untuk masyarakat.

Setelah penggalian sungai Gomati selesai, raja Purnawarman langsung mengadakan upacara Kurban sapi yang jumlahnya begitu banyak untuk dihadiahkan kepada kaum Brahmana, rakyat, serta untuk menghormati Dewa Wisnu.

2. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Tarumanegar mempunyai jalur Sungai dan Pelabuahan yang digunakan untuk aktifitas perdagangan antar Asia Tenggara. Beberapa barang dagangan yang mereka jual yaitu emas, perak, kulit penyu dan gading.

Hal diatas menggambarkan bahwa Kerajaan Tarumanegara juga berbasis Maritim dalam sistem Ekonomi. Kerajaan ini juga melakukan aktifitas Ekonomi berbasis Agraris dengan bertani dan beternak.

3. Kehidupan Sosial & Budaya Kerajaan Tarumanegara

Masyarakat Tarumanegara menjalankan kehidupan sosial dengan cukup baik. Hal itu dijelaskan dalam prasasti Tugu bahwa adanya upaya Raja Purnawarman meningkatkan kesejahteraan Rakyat. Sebagai penganut Agama Hindu yang taat, Raja Purnawarman juga menghargai kedudukan kaum Brahmana sebagai pemuka Agama.

Masyarakat Tarumanegara terdiri atas dua golongan, yaitu golongan Hindu dan Buddha. Dari kedua golongan tersebut, golongan masyarakat Hindu menjadi mayoritas terbanyak. Walaupun mereka bercampur tetapi kerukunan tetap terjaga.

Kebudayaan masyarakat Tarumanegara juga sudah tergolong cukup tinggi, sebab mereka sudah menguasi teknik penulisan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta dengan baik. Selain itu mereka juga pandai membuat Arca, prasasti dan bangunan peribadatan (Candi).

Keruntuhan

Beberapa sumber yang kami dapat menyebutkan bahwa runtuhnya Kerajaan Tarumanegara disebabkan adanya serang dari Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke 7 M.

Pristiwa diatas diceritakan dalam Prasasti Tugu milik Sriwijaya yang menyebutkan “Bhumi Jawa (Tarumanegara)” tidak mau tunduk kepada Sriwijaya. Setelah runtuh Kerajaan ini pun berganti menjadi Kerajaan Sunda.

maaf kalau salah....

semoga membantu....