Jawab:

Layaknya zaman pendudukan kolonial Belanda, pada zaman pendudukan Jepang juga diberlakukan sistem kerja paksa atau biasa disebut dengan Romusha, yang bertujuan untuk menopang Perang Asia Timur Raya. Para Romusha dipekerjakan di lingkungan terbuka, misalnya pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara dan lainnya. Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di pulau Jawa, kemudian sebagai sarana propaganda Jepang dibentuklah barisan Romusha di kota-kota dan desa desa mewajibkan menyiapkan tenaga romusha. adapun panitia pengerahnnya disebut Romukyokai.

Romusha beranggotakan rakyat yang bertenaga kasar. Pada awalnya, rakyat melakukannya secara sukarela dan tanpa digaji, sebab rakyat sangat tertarik dengan propaganda Jepang. Namun kebutuhan yang terus meningkat di seluruh kawasan Asia Tenggara, membuat Jepang mewajibkan sistem Romusha ini. banyak dari Rakyat Indonesia diperlakukan secara tidak wajar. mereka dipaksa bekerja dari pagi hingga petang tanpa diberi makan dan waktu istirahat yang cukup. Kesehatan mereka tidak terurus dan menyebabkan mereka sakit hingga mati kelaparan.

Untuk menutupi kekejaman yang telah dilakukan, Jepang melancarkan kampanye dan propaganda yaitu memberikan julukan "Pejuang Ekonomi" atau "Pahlawan Pekerja" supaya dapat menarik minat rakyat untuk menjadi romusha kembali. Diibaratkan para pekerja romusha sebagai orang-orang yang menunaikan tugas suci untuk memenangkan Perang Asia timur Raya. Pada periode itu banyak pekerja Romusha dikirim ke luar negeri , kembali ke daerah asal atau bahkan mati ditempat kerja.

Semangat Belajar Kakak! Senang dapat membantu. Terimakasih dan semoga bermanfaat.