Nusantara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah kepulauan yang membentang dari Sumatera hingga Papua, yang sekarang sebagian besar Indonesia.

Pembahasan

Hai teman-teman BrainlyLovers...!!! Sekarang kita akan membahas sejarah Nusantara.  

Selamat belajar...!!!  

1. Nusantara Dalam Konsep Kenegaraan Jawa Majapahit

Di dalam konsep kenegaraan Jawa pada abad ke-13 untuk tanggal 15, raja adalah seorang “Raja-Dewa” yaitu raja yang memerintah dan merupakan inkarnasi dari dewa. Oleh karena itu, konsep wilayah memancarkan kekuatan dewa. Majapahit dapat digunakan sebagai contoh. Negara ini dibagi menjadi tiga bidang:

a. Negara Agung merupakan daerah sekeliling ibukota kerajaan di mana raja memerintah.

b. Mancanegara adalah daerah-daerah di Jawa dan sekitar yang budayanya mirip dengan Pengadilan Negeri, tapi sudah di “perbatasan wilayah”. Jika dilihat dari sudut pandang ini, Bali dan Madura adalah daerah “asing”. Lampung dan Palembang juga dianggap daerah yang “asing”. Kepulauan, yang berarti “pulau lain” (di luar Jawa) adalah daerah di luar pengaruh budaya Jawa tapi masih diklaim sebagai daerah taklukkan (kewajiban harus membayar upeti).

c. Nusantara berarti “pulau lain” (pulau di luar pulau Jawa) adalah daerah di luar pengaruh budaya Jawa akan tetapi masih diklaim sebagai daerah taklukkan (kewajibaan harus membayar upeti).

Dalam kitab Negarakertagama kekuasaan Majapahit termasuk dalam “Nusantara”, pada masa sekarang dapat dikatakan adalah sebagian besar wilayah dari Indonesia modern (Sumatera, kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan, sebagian wilayah Sulawesi beserta pulau-pulau di sekitarnya, sebagian daerah Maluku dan Papua Barat) ditambah Malaysia, Singapura, Brunei dan sebagian kecil Filipina bagian selatan. Morfologis, kata Nusantara adalah kata majemuk yang berasal dari tanah Jawa kuno “Nusa” (pulau-pulau) dan antara (lainnya / berlawanan).

2. Dwipantara  

Pada saat sekarang sebagian besar sejarawan percaya akan konsep kepulauan Indonesia bersatu bukan pertama kali dibuat oleh Mahapatih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa di tahun 1336, akan tetapi lebih dari setengah abad sebelumnya oleh Kertanegara di tahun 1275. Sebelumnya dikenal Mandala Dwipantara dipicu oleh Kertanegara, Raja Singhasari.

Dwipantara adalah kata Sanskerta untuk “nusantara antara”, yang berarti identik dengan nusantara, karena “dwipa” identik dengan “tanah air” yang berarti “pulau”. Raja Kertanegara memiliki pengaruh di kerajaan-kerajaan wilayah Asia Tenggara dalam menghadapi kemungkinan ancaman Dinasti Yuan Mongol di Cina. Raja Kertanegara meluncurkan Ekpedisi Pamalayu untuk membangun persatuan serta aliansi politik dengan kerajaan Melayu Dharmasraya di  wilayah Jambi.

Di awal ekspedisi dianggap sebagai sebuah penaklukan militer, tapi pada akhirnya ekspedisi lebih diplomatis untuk membangun persahabatan dan aliansi dengan kerajaan Melayu Dharmasraya di Jambi. Dapat di buktikan Arca Amoghapasa diberikan oleh Kertanegara sebagai hadiah untuk penguasa Melayu. Sebagai imbalannya raja Melayu mengirimkan putrinya untuk menikah dengan penguasa Jawa.

3. Penggunaan Modern

Pada tahun 1920, Ki Hajar Dewantara memperkenalkan nama “Nusantara” untuk merujuk pada Hindia Belanda. Nama ini digunakan sebagai alternatif karena memiliki unsur bahasa asing (“India”). Alasan lain Belanda, lebih suka menggunakan istilah Indie (“India”), yang menyebabkan banyak kebingungan. Definisi ini jelas berbeda dari definisi di abad ke-14. Pada tahap ini, istilah seperti “Indonesië” (Indonesia) dan “Insulinde” (yang berarti “pulau-pulau India”). Ketika akhirnya “Indonesia” didirikan sebagai sebuah negara merdeka dengan nama penerus Hindia Belanda pada Kongres Pemuda (1928).  

Pelajari Lebih Lanjut

1. Kajian tentang makna wawasan nusantara bagi bangsa indonesia bisa coba cek yomemimo.com/tugas/2844196

2. Kajian tentang bangsa Indonesia memandang indonesia dengan nusantara bisa coba cek yomemimo.com/tugas/10004858

3. Kajian tentang konsep wawasan nusantara bisa coba cek yomemimo.com/tugas/1757553

Detail Jawaban

Kelas  : 10

Mapel : Sejarah

Bab 2 : Konsep Perubahan dan Keberlanjutan

Kode  : 10.3.2002

Kata Kunci : Nusantara, Kerajaan Majapahit, Nusantara Modern.