Penjelasan:

Kelas: XII

Mata pelajaran: Sejarah

Materi: Masa Orde Baru

Kata kunci: Golkar

Jawaban pendek:

Golkar selalu menang pada masa Orde Baru karena pemerintah Orde Baru melakukan kecurangan dan intimidasi untuk memastikan bahwa Golkar selalu menang.

Jawaban panjang:

Pemilihan pada masa pemerintahan presiden Suharto (masa Orde Baru) dilakukan selama enam kali yaitu pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997. Dalam enam pemilihan umum ini, Golongan Karya (Golkar) yang merupakan pendukung presiden Suharto selalu menang.

Golkar selalu menang karena pada masa pemerintahan Suharto, pemilihan umum dicurangi dengan tekanan untuk memilih Golkar serta ancaman bagi pemilih partai lain. Bentuk-bentuk kecurangan ini adalah:

1. Seluruh partai politik di masa Orde Baru harus melebur menjadi dua partai politik, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

2. Ancaman pemecatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak memilih Golkar.

3. Pelajar dan mahasiswa yang tidak memilih Golkar akan tidak naik kelas atau menghadapi ancaman drop out

4. Pekerja sektor swasta diminta memilih Golkar dengan diingatkan akan perlunya "stabilitas".

5. PPP dan PDI dilarang mengkritik kebijakan pemerintah, dan pemerintah harus menyetujui semua slogan yang mereka gunakan.

6. Kandidat dari PPP dan PDI harus diperiksa dan disetujui oleh pemerintah untuk menghindari kandidat yang dapat mengancam kemenangan Golkar.

7. Tidak ada cara yang efektif untuk menentukan siapa yang telah memilih, yang memungkinkan banyak orang melakukannya lebih dari satu kali.

8. Ancaman bagi aktivis PPP dan PDI, kedua partai ini juga dibatasi dalam kegiatan kampanye.

Setelah masa reformasi, kebeasan dalam memilih ini kembali lagi, dan rakyat bebas mentukan partai pilihannya.