Berikut ini adalah pertanyaan dari makhdumwahid1912 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan:
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakanhuruf Latindan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:*.huruf 'j' untuk menuliskan bunyi 'y', seperti pada katajang,pajah,sajang.*.huruf 'oe' untuk menuliskan bunyi 'u', seperti pada kata-katagoeroe,itoe,oemoer(kecuali diftong 'au' tetap ditulis 'au').*.tanda diakritik, seperti komaaindan tanda trema, untuk menuliskan bunyihamzah, seperti pada kata-katama'moer,‘akal,ta’,pa’,dinamaï.Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya sepertiä,ë,ïdanö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini.
Kekurangannya adalah
Ketentuan bahwa kata baru yang dalam bahasa asalnya tidak memakai bunyi pepet ternyata sulit diterapkan, terutama dalam menentukan manakah kata yang baru dan mana kata yang lama.Penggunaan angka dua sebagai tanda bentuk ulang hanya terbatas pada kata dasar dan kata jadian, sedangkan kata majemuk dan ungkapan tidak ditentukan bagaimana cara mengulangnya.Penulisan kata-kata: ta’, pa’, dan ra’yat yang diganti menjadi tak, pak, dan rakyat, mengakibatkan pengucapan salah karena terlalu jelas sehingga sulit dibedakan bunyi sentak yang terdapat pada kata: takdir, maksud, maksiat, dan sebagainya.Tidak dibicarakan huruf-huruf: f, v, y, dan z untuk menulis kata asing. Padahal merupakan hal yang sangat penting dalam Bahasa Indonesia.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh vitalusiana123com dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 20 Jul 21