Berikut ini adalah pertanyaan dari arya30697 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Bacalah artikel dibawah ini, kemudian berikan komentar kalian berdasarkan materi politik bebas aktif Indonesia .Menjaga Damai di Jiran
Sejarah pelibatan personel TNI dalam pasukan perdamaian dunia--kini jumlahnya mencapai 1.254 personel--di sejumlah negara lain sudah dimulai sejak 1957. Saat itu Kontingen Garuda disingkat Konga I, yang kemudian lazim disebut dengan Pasukan Garuda, dikirim ke Mesir sebagai respons atas keputusan Majelis Umum PBB untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis, dan Israel dari wilayah Mesir. Kontingen Garuda I yang dikirim tepatnya pada 8 Januari 1957 ke Mesir itu terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT) IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang. Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro. Kontingen Indonesia itu berangkat dengan pesawat C-124 Globe Master dari Angkatan Udara Amerika Serikat menuju Beirut, Ibu Kota Lebanon. Dari Beirut pasukan dibagi dua, sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al Sandhira. Selanjutnya pasukan di El Sandhira dipindahkan ke Gaza, daerah perbatasan Mesir dan Israel, sedangkan kelompok Komando berada di Rafah. Kontingen berkekuatan 559 pasukan itu mengakhiri masa tugasnya pada 29 September 1957. Selain pasukan teretorial dan infanteri, TNI juga pernah mengirimkan Kontingen Garuda yang personel intinya di antaranya berasal dari kesatuan Kostrad. Pasukan yang tergabung dalam Konga VIII/2 itu dikirim ke Timur Tengah pada 1975. Kemudian Kontingen Garuda XX/D, Konga XX/D, pernah diberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo, pada 2006-2007. Mereka berasal dari Kompi Zeni yang terdiri dari kelompok komando 27 orang, tim kesehatan 11 orang, ton bantuan 30 orang, ton 1 Zikon 22 orang, ton 2 Zikon 22 orang, ton 3 Zikon 22 orang, dan ton Alberzi 41 orang. Sejumlah nama petinggi militer di Tanah Air diketahui sempat pula menorehkan karirnya sebagai pimpinan pasukan perdamaian PBB. Di antaranya, Mantan Gubernur Jawa Barat Letjen (Purn) Solichin GP, yang semasa berpangkat Kolonel memimpin Konga II ke Kongo pada 1960. Lalu ada nama Brigjen Kemal Idris yang memimpin Konga III ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC. Kemal yang menyandang pangkat terakhir sebagai Letnan Jenderal dan menjabat sebagai Pangkostrad pada 1967. Ada pula nama mantan Mendagri Kabinet Pembangunan V Jenderal (Purn) Rudini, yang saat berpangkat Kolonel memimpin Konga VI ke Timur Tengah pada 1973, di bawah misi UNEF. Lalu, ada pula nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto yang memimpin Konga IX/1 ke Iran-Irak pada 1988 di bawah misi UNIIMOG dengan pangkat Letkol. Kemudian Menteri Agama RI saat ini, Fahrul Razi yang memimpin Kontingen Garuda IX/2 ke Iran-Irak pada 1989, dengan pangkat Letkol. Berikutnya, Jhony Lumintang juga pernah mendapatkan tugas ke Iran-Irak pada 1900 sebagai pemimpin Kontingen Garuda IX/3. Selanjutnya mantan Panglima Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Purn) Erwin Sujono yang memimpin Konga XII/A bertugas di Kamboja pada 1992. Melanjutkan Erwin, Konga XII/B yang dikirim ke Kamboja pada 1992 dan berada di bawah misi UNTAC, dipimpin oleh Mantan Menhan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu saat masih berpangkat Letkol. Pada 2007-2008 Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL bertugas di Lebanon Selatan di bawah komando Letkol Inf AM Putranto, yang purna tugas dengan menyandang bintang tiga bahunya, sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI-AD. Sepanjang sejarah pelibatan Indonesia dalam pasukan perdamaian dunia, tercatat pula di antaranya peran personel kepolisian dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN). Dan walau ada juga kisah duka maupun getir, nyaris semua pelibatan dalam pasukan perdamaian dunia selalu menorehkan catatan positif bagi peran personel dari negeri ini.
Sejarah pelibatan personel TNI dalam pasukan perdamaian dunia--kini jumlahnya mencapai 1.254 personel--di sejumlah negara lain sudah dimulai sejak 1957. Saat itu Kontingen Garuda disingkat Konga I, yang kemudian lazim disebut dengan Pasukan Garuda, dikirim ke Mesir sebagai respons atas keputusan Majelis Umum PBB untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis, dan Israel dari wilayah Mesir. Kontingen Garuda I yang dikirim tepatnya pada 8 Januari 1957 ke Mesir itu terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT) IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang. Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro. Kontingen Indonesia itu berangkat dengan pesawat C-124 Globe Master dari Angkatan Udara Amerika Serikat menuju Beirut, Ibu Kota Lebanon. Dari Beirut pasukan dibagi dua, sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al Sandhira. Selanjutnya pasukan di El Sandhira dipindahkan ke Gaza, daerah perbatasan Mesir dan Israel, sedangkan kelompok Komando berada di Rafah. Kontingen berkekuatan 559 pasukan itu mengakhiri masa tugasnya pada 29 September 1957. Selain pasukan teretorial dan infanteri, TNI juga pernah mengirimkan Kontingen Garuda yang personel intinya di antaranya berasal dari kesatuan Kostrad. Pasukan yang tergabung dalam Konga VIII/2 itu dikirim ke Timur Tengah pada 1975. Kemudian Kontingen Garuda XX/D, Konga XX/D, pernah diberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo, pada 2006-2007. Mereka berasal dari Kompi Zeni yang terdiri dari kelompok komando 27 orang, tim kesehatan 11 orang, ton bantuan 30 orang, ton 1 Zikon 22 orang, ton 2 Zikon 22 orang, ton 3 Zikon 22 orang, dan ton Alberzi 41 orang. Sejumlah nama petinggi militer di Tanah Air diketahui sempat pula menorehkan karirnya sebagai pimpinan pasukan perdamaian PBB. Di antaranya, Mantan Gubernur Jawa Barat Letjen (Purn) Solichin GP, yang semasa berpangkat Kolonel memimpin Konga II ke Kongo pada 1960. Lalu ada nama Brigjen Kemal Idris yang memimpin Konga III ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC. Kemal yang menyandang pangkat terakhir sebagai Letnan Jenderal dan menjabat sebagai Pangkostrad pada 1967. Ada pula nama mantan Mendagri Kabinet Pembangunan V Jenderal (Purn) Rudini, yang saat berpangkat Kolonel memimpin Konga VI ke Timur Tengah pada 1973, di bawah misi UNEF. Lalu, ada pula nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto yang memimpin Konga IX/1 ke Iran-Irak pada 1988 di bawah misi UNIIMOG dengan pangkat Letkol. Kemudian Menteri Agama RI saat ini, Fahrul Razi yang memimpin Kontingen Garuda IX/2 ke Iran-Irak pada 1989, dengan pangkat Letkol. Berikutnya, Jhony Lumintang juga pernah mendapatkan tugas ke Iran-Irak pada 1900 sebagai pemimpin Kontingen Garuda IX/3. Selanjutnya mantan Panglima Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Purn) Erwin Sujono yang memimpin Konga XII/A bertugas di Kamboja pada 1992. Melanjutkan Erwin, Konga XII/B yang dikirim ke Kamboja pada 1992 dan berada di bawah misi UNTAC, dipimpin oleh Mantan Menhan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu saat masih berpangkat Letkol. Pada 2007-2008 Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL bertugas di Lebanon Selatan di bawah komando Letkol Inf AM Putranto, yang purna tugas dengan menyandang bintang tiga bahunya, sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI-AD. Sepanjang sejarah pelibatan Indonesia dalam pasukan perdamaian dunia, tercatat pula di antaranya peran personel kepolisian dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN). Dan walau ada juga kisah duka maupun getir, nyaris semua pelibatan dalam pasukan perdamaian dunia selalu menorehkan catatan positif bagi peran personel dari negeri ini.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
saya sangat bangga terhadap negara Indonesia terutama para TNI
Penjelasan:
rela berkorban untuk menjaga ketertiban dan kedamaian di negara negara yang sedang berkonflik dan Indonesia harus terus mengikuti politik bebas aktif Indonesia
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh briandeska149 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 03 Feb 22