Bagaimana pandangan kaum Syiah terhadap Khalifah Abu Bakar, Umar dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari ridho4427 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana pandangan kaum Syiah terhadap Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman ?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Salah satu perbedaan fundamental antara Syi'ah([1]) dan Ahlussunnah([2]) adalah pandangan mereka terhadap para sahabat.([3]) Dalam perspektif Syiah, sahabat bisa saja dicela dan dicerca, seperti didalam buku utama mereka Uṣūl al-Kāfì karangan al-Kulaini. Adapun menurut Ahlussunnah, sahabat tidak boleh dicela. Hal ini berdasarkan hadits Nabi e : "Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku, andaikan kalian bersedekah dengan emas sebesar gunung Uhud, maka hal demikian tidak dapat mengimbangi sedekah yang dikeluarkan para sahabat satu mud (satu genggam) saja atau separuhnya".([4]) Namun demikian, bukan berarti sahabat merupakan sosok yang steril dari kesalahan dan dosa atau maʻsūm. Namun, hal tersebut juga tidak menjatuhkan reputasinya sebagai orang-orang yang baik, adil dan jujur, terutama dalam meriwayatkan segala sesuatu yang disampaikan Rasulullah e. Oleh karena itu, para sahabat tidak mungkin berdusta atas nama Rasulullah e atau menyandarkan sesuatu yang tidak sah dari beliau. ([5]) Hal ini berangkat dari hadits bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi ketika Rasul masih hidup kemudian generasi setelahnya kemudian setelah-setelahnya.([6]) Oleh karenanya, dalam pandangan mainstream Sunni, seluruh sahabat bersifat 'ādil,([7]) berdasarkan pujian yang diberikan oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla kepada mereka di dalam al-Qur’an (Q.S. al-Fath:29).

Sejatinya, pengetahuan kita terhadap agama yang diwariskan Nabi Allah ini tidak lah bisa dilepaskan dari peran para sahabat. Sahabat Nabi e sangat berperan penting dalam Islam. Para sahabat generasi yang berjumpa serta belajar agama langsung dengan Rasulullah ketika beliau masih hidup. Merekalah yang meneruskan risalah Nabi setelah beliau wafat. Dengan demikian, para sahabat menjadi perantara pada saat Islam diwariskan kepada generasi berikutnya.

Berangkat dari analisa singkat diatas, maka makalah ini akan mencoba memaparkan lebih jauh tentang sahabat Nabi dalam perspektif Syiah dan Ahlussunnah, agar bisa menjawab perbedaan sudut pandang antara kedua kelompok tersebut. Sehingga kedudukan tersebut bisa kita jaga, dan terjaga pula ajaran Islam yang telah sempurna.([8])

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fachrunnisahumaira55 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 03 Apr 22