Jawaban:

Khasanah pemikiran Islam

terus melakukan pengembangan, salah

satu adalah sumbangan al-Jabiri

tentang turats  

dalam dikursus pemikiran Arab

kontemporer merujuk kepada tema

idiomatik yang bervarian, terkadang

digunakan al-Turâts al-Hadatsah, alTurâts wa al-Tajdid, al-Ashlah wa alhadatsah, seluruh istilah tersebut

berarti tradisi dan modernitas seluasluas maknanya. Akan tetapi istilah

turâts paling sering digunakan dan

paling sering disebut.1

Bahkan istilah

itu kini menjadi kata kunci buat

memasuki diskursus pemikiran Arab

kontemporer. Secara literal turâts

berarti warisan atau peninggalan yaitu

berupa kekayaan ilmiah yang

ditinggalkan atau diwariskan oleh

orang-orang terdahulu.

Bagi al-Jabiri, turâts tidak

hanya sekedar warisan budaya dan

peradaban yang terkubur dan berada

dalam kerangkeng pemikir masa lalu.2

Turâts baginya tetap masih diperlukan

spiritnya pada saat ini, terutama dalam

menghadapi kooptasi peradaban lain

atas dunia Islam. Menurut al-Jabiri,

tradisi Islam adalah segala yang secara

asasi berkaitan dengan aspek

pemikiran dalam peradaban Islam,

mulai dari ajaran doktrinal, syariat,

bahasa, sastra, seni, teologi, filsafat

dan tasawuf.3

Dengan demikian,

starting point atau langkah awal untuk

menghidupkan kembali turâts  

turâts) dalam konteks masyarakat saat

ini adalah dengan menumbuhkan

kesadaran akan pentingnya nilai turâts

dan kontribusinya dalam setiap

kehidupan khususnya masyarakat

Arab. Terutama semenjak kekelahan

bangsa Arab dalam perang melawan

Israel pada tahun 1967 M.4

Maka

slogan bergema

dibelahan dunia Arab dan sering

dikaitkan dengan fenomena

Fenomena inilah yang menjadi

motivasi al-Jabiri untuk melakukan

Arab memiliki tujuan mulia dan wajar

untuk kembali kepada turats yang ada

dan menjadi cirri khas bagi bangsa

Arab, tetapi di sisi lain dalam

palaksaaannya masyarakat belum  

muncul.

Semoga Membantu :)