Jawaban:

Faktor penyebab kemunduran kerajaan sriwijaya

a. Ada serangan dari pulau Jawa yaitu Raja Dharmawangsa menyerang Sriwijaya pada tahun 990 Masehi dengan mengirim banyak tentaranya.

b. Adanya serangan dari Kerajaan Chola pada tahun 1023 Masehi, 1030 Masehi, dan 1068 Masehi.

c.  Mundurnya perekonomian dan perdagangan kerajaan Sriwijaya akibat Bandar-bandar penting melepaskan diri dari kerajaan Sriwijaya.

d. Terdesaknya oleh perkembangan kerajaan Thai di Thailand serta pengaruh dari kerajaan Singosari yang menjalankan ekspedisi Pamalayu untuk menjalin hubungan dengan kerajaan Melayu di Jambi dengan tujuan mengepung kedudukan Sriwijaya.

e.  Adanya serangan dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1447. Raja Majapahit dipimpin oleh Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, mengirimkan tentaranya untuk menaklukan raja-raja di daerah Sumatera yang memberontak terhadap Majapahit, salah satunya ialah kerajaan Sriwijaya.

f. Munculnya kerajaan Islam yakni Samudera Pasai yang berhasil mengambil alih pengaruh kerajaan Sriwijaya.

Pembahasan:

Salah satu kerajaan yang berada di sekitar Selat Malaka yaitu Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya bercorak Budha. Sejak abad ke 1 Masehi sudah terjalin hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada akhir abad ke 7. Sumber dari kerajaan Sriwijaya ialah bukti prasasti Kedukan Bukit di Palembang (682). Kerajaan Sriwijaya ini menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera.

Keberhasilan kerajaan Sriwijaya menguasai perairan yang strategis di Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra sangat menguntungkan dilihat dari segi perdagangan dan militer.

Kerajaan Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada abad ke 8 dan ke 9 saat Sriwijaya dipimpin oleh Raja Balaputradewa. Balaputradewa diperkirakan mulai memerintah pada tahun 850 Masehi. Dalam prasasti Nalanda disebutkan bahwa Balaputradewa adalah cucu dari raja Jawa yang berasal dari keluarga Syailendra (Sri Wirawairimathana). Ayah Balaputradewa bernama Samaragriwa atau Samaratungga yang menikah dengan Dewi Tara, putri dari Raja Dharmasetu (Sriwijaya). Karena Dinasti Syailendra terdesak oleh Dinasti Sanjaya (bala putradewa) maka Balaputradewa melarikan diri ke Sriwijaya dan diangkat menjadi raja disana.

Berdasarkan kabar dari Cina (Chau Ju Kua), Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kemunduran pada akhir abad ke 12. Hal tersebut didukung oleh kitab sejarah dari Dinasti Sung yang menyatakan bahwa Sriwijaya mengirimkan utusannya yang terakhir pada tahun 1178 Masehi.

Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan yang kaya raya, pendapatannya banyak dari berbagai macam sektor. Kekayaannya melimpah ruah. Nama Kerajaaan Sriwijaya berasal dari bahasa Sansekerta “Sri” dengan arti “bercahaya” dan “Wijaya” artinya “kemenangan”. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa kerajaan ini adalah kemenangan yang gemilang atau bercahaya.

Dikutip dari catatan perjalanan I-Tsing, salah seorang pendeta Tiongkok yang pada tahun 671 selama 6 bulan mengunjungi Sriwijaya mengatakan apabila pusat Kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan Candi Muara Takus atau yang sekarang kita kenal dengan Provinsi Riau.

Penjelasan:

Maaf kalau salah