38. Salah satu ciri dari demokrasi parlementer adalah seringkali terjadinya

Berikut ini adalah pertanyaan dari pidola19 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

38. Salah satu ciri dari demokrasi parlementer adalah seringkali terjadinya perubahan kabinet, mengapahal ini dapat terjadi ....
A. banyaknya kepentingan partai yang dibawa masuk ke dalam birokrasi parlemen
B. para anggota kabinet banyak yang belum menguasai cara kerja di parlemen
C. adanya perbedaan cara berpikir yang terjadi antara Soekarno dan Moh. Hatta
D. jarang terjadi kata mufakat antara anggota dalam sidang kabinet
E. peran Sukarno yang hanya sebatas kepala negara
39. Setelah berkeinginan untuk menerapkan pemikirannya dalam demokrasi di Indonesia, Sukarno
selaku presiden ingin mengembalikan UUD 1945 sebagai dasar hukum Negara pada saat itu. Tokoh
militer yang mendukung dan berperan dalam mengusung kembalinya UUD tersebut adalah ....
A. Jendral Soedirman
B. Abdul Haris Nasution
C. Bambang Soepeno
D. Soeharto
E. Muldoko​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

  1. Ciri-ciri dari demokrasi parlementer salah satunya yaitu sering terjadinya perubahan kabinet, hal ini dapat terjadi karena A. banyaknya kepentingan partai yang dibawa masuk ke dalam birokrasi parlemen.
  2. Setelah berkeinginan untuk menerapkan pemikirannya dalam demokrasi di Indonesia, Soekarno selaku presiden ingin mengembalikan UUD 1945 sebagai dasar hukum Negara pada saat itu. Tokoh militer yang mendukung dan berperan dalam mengusung kembalinya UUD tersebut adalah B. Abdul Haris Nasution.

Pembahasan

Demokrasi liberalataudemokrasi parlementer adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem pemerintahan yang digunakan oleh Indonesia antara tahun 1950 dan 1959. Saat itu, Indonesia menggunakan konstitusi sementara 1950  dan sistem pemerintahan parlementer. Artinya Kabinet bertanggung jawab kepada DPR, bukan  Presiden. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri, tetapi presiden adalah satu-satunya kepala negara. Di era demokrasi liberal (parlemen) ini, kabinet yang mengatur pemerintahan sehari-hari tidak bertahan lama, karena mosi tidak percaya dibatalkan sebelum waktunya oleh partai politik parlemen (DPR).

Di bawah ini adalah beberapa kabinet yang mendominasi selama periode 1950-1959.

  1. Kabinet Natsir. Kabinet memiliki program besar untuk mengembalikan Irian Barat ke tanah airnya, tetapi tetap gagal. Karena dianggap gagal, terjadi mosi tidak percaya di Kongres hingga kabinet runtuh dan dikembalikan ke Presiden Sukarno.
  2. Kabinet Sukiman. Setelah Kabinet Natsir runtuh, Sukarno menunjuk Sukiman Wirjo sanjojo untuk membentuk kabinet baru. Ini sering disebut sebagai kabinet Skiman. Kabinet  juga  akhirnya ambruk karena diduga menaungi politik luar negeri yang bebas dan agresif dengan  bantuan militer dan ekonomi dari Amerika Serikat yang dikenal dengan MSA (Mutual Security Act).
  3. Setelah Kabinet Sukarno runtuh, Sukarno menunjuk Wilopo untuk membentuk kabinet baru. Kabinet ini menghadapi situasi ekonomi  yang sangat sulit di negara ini. Ada juga banyak pemberontakan di Sumatera dan Sulawesi. Namun yang paling rumit adalah kasus di Tanjung Morawa. Lima petani tewas ketika aparat keamanan memaksa keluar petani yang menggarap lahan milik perusahaan DPV di Tanjung Morawa. Akibat insiden ini,  mosi tidak percaya disahkan dan kabinetnya runtuh.

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas: 12

Mapel: Sejarah

Bab: Sejarah Masa Demokrasi Liberal di Indonesia

Kode: -

#AyoBelajar #SPJ2

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhamadnoval1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 06 Jul 21