Berikut ini adalah pertanyaan dari ayz09 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Apa itu Belt and Road Initiative (BRI)?
“Belt and Road” Initiative (BRI) adalah usaha ekonomi, diplomatik, geopolitik multifaset yang telah berubah melalui berbagai iterasi, dari “Jalur Sutra Modern” menjadi “One Belt One Road”.
Pertama kali disusulkan pada September 2013, ini adalah inisiatif kebijakan luar negeri Presiden Tiongkok Xi Jinping. Ini adalah proyek lingkup geografis dan keuangan yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah umat manusia.
BRI memiliki dua komponen: Sabuk Ekonomi Jalur Sutra atau Silk Road Economic Belt (SREB) dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 yang berbasis laut. Bersama-sama kedua ini membentuk “sabuk” dan “jalan”. (Belt and Road / 一带一路).
Selama lebih dari tiga tahun, jaringan infrastruktur darat SREB mencakup menghubungkan serangkaian proyek konstruksi “Belt and Road” utama telah dimulai satu demi satu. Enam koridor Ekonomi: Tiongkok-Mongolia-Rusia, New Eurasia Land Bridge serta Tiongkok-Asia Tengah-Asia Barat, Tiongkok-Semenanjung Indochina, Tiongkok-Pakistan, Banglades-Tiongkok-India-Myanmar. Konektivitas SREB akan terhubungkan jaringan pipa hydrokarabon, rel kereta api kecepatan tinggi.
Tiongkok telah berusaha keras dengan menekankan sifat korperatif dari inisiatif ini dan bertujuan “menghasilkan yang saling menguntungkan (win-win outcomes)”. Dalam pidatonya di Forum Belt and Road for International Co-operation di Beijing Presiden Xi membingkai BRI dalam “Perdamaian dan Kerjasama (Peace and Cooperation)”, “Keterbukaan dan Inklusivitas”, “Saling Belajar”, dan “Saling Menguntungkan”.
Ditengarai bahwa Tiongkok menginginkan sistem yang dipimpinnya untuk harmoni mutualitas ini terdapat strategi substantif untuk menumbuhkan sistem operasi ekonomi internasional. Untuk berpotensi menggantikan sistem Konsensus Washington dan Bretton Woods yang dipimpin AS.
Mengapa Inisiatif “Belt and Road” dari Tiongkok ini mendapat begitu banyak perhatian dari masyarakat internasional?
Sekarang di dunia sedang dibayangi krisis ekonomi yang terus berlanjut, proteksionisme perdagangan, dan sentimen antiglobalisasi mengkhawatirkan negara-negara berkembang. Bagaimana seharusnya dunia saling berbagi, saling menguntungkan, dan membantu negara-negara miskin dan terbelakang untuk mengembangkan kerja sama dan berkembang bersama-sama? Itulah topik yang menjadi perhatian setiap orang.
Tiongkok telah membentuk Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Dana Silk Road senilai 40 milyar USD. Ini menjadi kendaraan keuangan untuk proyek infrastruktur BRI, selama ini sebagian besar dana berasal dari bank investasi Tiongkok.
BRI telah dipandang sebagai cara bagaimana Tiongkok secara produktif menggunakan cadangan modal yang sangat besar 3 trilyun USD, untuk menginternasionalisasi renminbi (mata uang Tiongkok), dan menangani struktural karena ekonominya yang “navigates” untuk mengendalikan apa yang disebut dengan “normal baru” dari pertumbuhan yang lebih rendah.
Mungkin yang paling menonjol di antara ini adalah isu over-capacity industri. Dengan memaksimalkan pertumbuhan yang didorong oleh hiruk-pikuknya investasi pembangunan infrastruktur domestik menyusul krisis keuangan global tahun 2008, BRI merupakan paket stimulus internasional yang memanfaatkan kapasitas industri dan pengamanan industri yang idle/nganggur di Tiongkok terutama industri utamanya seperti semen dan baja. Demikian menurut pendapat para pengamat Barat.
.
Zafar Udin Mahmood, Ambassador of China-Pakistan Economic Corridor mengatakan: Kelompok evaluasi internasional Bank Dunia sangat optimis untuk ekonomi Pakistan. Tahun ini, saya melihat sebuah laporan dari Bank Dunia yang mengatakan bahwa PDB Pakistan bisa mencapai 4,5% tahun ini. Ini rekor sejarah yang belum pernah kita alami selama lebih dari satu dekade.
Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 yang dimulai dari Tiongkok dan berakhir di Eropa telah menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia. Tiongkok telah mendirikan 56 zona perdagangan dan kerja sama di lebih dari 20 negara sepanjang Belt and Road, dan menginvestasikan total lebih dari 18,5 milyar USD. Meningkatkan hampir 1,1 milyar USD dalam tarif dan memberi lapangan kerja 180.000 pada tuan rumah negara-negara.
Pengamat melihat jika bisa menyelesaikan lebih dari 10.000 pekerjaan, itu sesungguhnya merupakan fenomena sosial yang luar biasa. Bukan hanya masalah pekerjaan sederhana untuk beberapa ribu atau bahkan lebih dari 10.000 pekerja. Ini menyangkut 100.000 orang yang akan berubah karena ini berkaitan dengan kepentingan sosial.
“Belt and Road” adalah sebuah inisiatif untuk kerja sama yang dicetuskan Presiden Tiongkok Xi Jinping ada tahun 2013. “Belt/Sabuk” mengacu pada Sabuk Ekonomi Jalur Sutra, dan “Road/Jalan/Jalur” mengacu pada Jalur Sutra Maritim Abed ke-21 seperti yang telah dikemuka di atas.
.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh situmeangraja15 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 29 Jul 21