Berikut ini adalah pertanyaan dari mita6861 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)
#lebih lanjut nya:
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
Hal ini terjadi di masa Rasulullah Saw., seperti yang disebutkan di dalam hadis-hadis mutawatir dengan sanad-sanad yang sahih. Di dalam kitab sahih telah disebutkan dari Ibnu Masud r.a. yang mengatakan, "Ada lima perkara yang telah berlalu (terjadi), yaitu (kemenangan) Romawi (atas Persia), Ad-Dukhan (awan putih), Al-Lizam, Al-Batsyah, dan Al-Qamar (terbelahnya rembulan)."
Sudah menjadi kesepakatan para ulama bahwa terbelahnya rembulan telah terjadi di masa Nabi Saw, dan peristiwa tersebut merupakan salah satu dari mukjizat yang cemerlang.
Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa penduduk Mekah (kaum musyrik) pernah meminta kepada Nabi Saw untuk memperlihatkan suatu tanda (mukjizat), maka terbelahlah rembulan di Mekah sebanyak dua kali, dan Allah Swt berfirman: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Oamar: 1)
Imam Muslim meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Rafi’, dari Abdur Razzaq.
Imam Bukhari mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah Saw. untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat yang membenarkan kenabiannya, maka Nabi Saw. memperlihatkan kepada mereka rembulan terbelah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat kekosongan di antara keduanya.
َ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَأَرَاهُمْ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا
Dari Anas bin Malik radliallahu anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka di mana bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat gua Hira dari celah di antaranya". (HR. Bukhari) No. 3579. Shahih).
Riwayat Jabir ibnu Mutim r.a. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Kasir bahwa di masa Rasulullah Saw rembulan pernah terbelah menjadi dua bagian; satu bagian di atas suatu bukit, dan bagian yang lain berada di atas bukit yang lain.
Lalu mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, "Muhammad telah menyihir kami." Sebagian dari mereka menjawab, "Jika apa yang dilakukan Muhammad itu adalah sihir, tidak mungkin ia dapat menyihir kita semuanya."
Maka Nabi Saw. bersabda: Ya Allah, saksikanlah. Lalu orang-orang kafir Quraisy penduduk Mekah berkata, "Ini adalah perbuatan sihir yang dilancarkan terhadap kalian oleh Ibnu Abu Kabsyah. Sekarang tunggulah para musafir itu; jika ternyata mereka menyaksikan hal yang sama dengan kalian, berarti dia (Nabi Saw.) benar.
Kemudian ketika kaum musafir itu tiba dari berbagai arah, mereka ditanya, dan ternyata mereka pun telah melihat hal yang sama.
Namun, hati orag-orang musyrik Quraisy semakin menjadi tertutup. Mereka tidak mengimani apa yang telah terjadi.
Firman Allah Swt.:
{وَإِنْ يَرَوْا آيَةً}
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda. (Al-Qamar: 2) Yakni dalil, keterangan, dan bukti. {يُعْرِضُوا} mereka berpaling. (Al-Qamar: 2) Yaitu tidak mau tunduk kepadanya, bahkan berpaling darinya dan membuangnya jauh-jauh ke belakang mereka.
{وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ} Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka. (Al-Qamar: 3)
Mereka (orang-orang Musyrik Quraiy) mendustakan kebenaran bila kebenaran itu datang kepada mereka, dan mereka hanya mengikuti pendapat dan hawa nafsu mereka sendiri sebagai akibat dari kebodohan dan piciknya akal mereka.
Wallahu A'lam
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sekolahmasadepanku dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Feb 22